Solo (ANTARA News) - Persis Solo tidak mampu meraih tiga poin setelah ditahan imbang melawan PSIR Rembang 1-1 pada pertandingan terakhir babak penyisihan Grup 4 Liga 2 Indonesia 2017 di Stadion Manahan Solo, Senin petang.

Persis melawan PSIR meski hasilnya tidak menentukan lagi tim tuan rumah yang sudah lolos ke-16 besar tersebut pada babak pertama yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton pendukungnya tidak mampu bermain banyak untuk mengalahkan tim tamu.

Persis sejak awal menit pertama babak kedua yang berupaya melakukan tekanan ke pertahanan PSIR, tetapi sejumlah peluang yang dibangun dari bawah selalu digagal barisan [emain belakang tim tamu yang disiplin menjaga daerahnya.

Persis mendapat peluang menit 10 melalui tendangan keras yang dilakukan oleh Tri Handoko dari luar kotak penalti, tetapi bola berhasil diblok kiper PSIR Okta Wahyu Agus Prakoso, dan hanya menghasilkan tendangan sudut untuk tim tuan rumah. Persis pada menit 23 kembali tendangan Soni Setiawan melambung tipis di atas mistar gawang PSIR, sehingga belum mengubah kedudukan tetap 0-0.

Namun, Persis justru kebobolan terlebih dahulu melalui tendangan hukuman penalti di menit 37, karena Ikhwan Ciptadi tangannya menyentuh bola di dalam kotak penalti. Koko Hartanto berhasil mengeksekusi tendangan penalti sehingga mengubah kedudukan 0-1 untuk PSIR hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Persis memasukkan sejumlah pemain inti seperti M Wahyu menggantikan Egy Ardy, dan Rudiyana masuk menggantikan Ikhwan Ciptadi untuk menambah daya dobrak mengejar ketinggalan gol atas PSIR.

Bahkan, Persis pada babak kedua hampir mengurung pertahanan PSIR, dan lawan hanya mengandalkan serangan balik saja. Namun, M Wahyu dan kawan-kawan belum mampu menyamakan kedudukan tetap 0-1 untuk PSIR.

Persis kembali memasukkan tenaga baru Dedi Cahyono untuk menggantikan Agung Prayitno untuk mempertajam lini depan. Serangan- demi serangan terus dibangun melalui pemain gelandang M Wahyu, Dedi Cahyono, Tri Handoko, dan Bayu Andra, tetapi masih gagal membuahkan gol.

Persis akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mendapat tendangan penalti menit 79 yang dilakukan oleh Tri Handoko. Tendangan penalti untuk Persis, karena pemain Dedi Cahyono yang berhasil merebut bola dan menerobos ke depan gawang terjatuh akibat kakinya digaet oleh kiper Okta Wahyu. Wasit langsung menuju titik penalti untuk Persis.

Bahkan, wasit yang memimpin pertandingan Sondi Pratama Bengkulu juga mengeluarkan kartu kuning kedua untuk kiper PSIR dan kemudian kartu merah untuk mengeluarkan Okta Wahyu. PSIR yang pertandingan tersisa waktu sekitar 10 menit hanya bermain dengan 10 pemain, dan pemain strikernya, Koko Hartanto, terpaksa harus menjadi penjaga gawang menggantikan Okta yang dikeluarkan oleh wasit.

Namun, Persis yang secara bertubi-tubi melakukan gempuran ke gawang PSIR belum berhasil membuahkan gol, dan kedudukan imbang 1-1 ini, tetap bertahan hingga babak kedua berakhir. wasit mengeluarkan empat kartu kuning untukDonny Widi (PSIR), M Wahyu, Eli Nasoka, Asyraq Gufran (Persis), sedangkan kartu merah untuk Okta Wahyu Agus Prakoso (PSIR).

Asisten Pelatih PSIR Rembang David mengatakan pertandingan cukup seimbang, tetapi Persis memang lebih unggul dalam mengorganisasi permainan, dan selamat untuk tuan rumah yang sudah lolos di babak 16 besar.

Pelatih Persis Solo Widyantoro mengatakan timnya memang sengaja mencoba mengubah skema permainan untuk pertahanan terutama babak pertama. Persis mendapat pelajaran dengan terus ditekan lawan.

Namun, Persis babak kedua kemudian memasukkan beberapa pemain inti untuk mengubah skema sebenarnya, dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi imbang 1-1 atas PSIR.

"Hal ini, memang kesempatan untuk mencoba skema bertahan, tetapi kami kembalikan skama yang sebenarnya dan berhasil membuhkan banyak peluang meski hanya satu yang menjaid gol," katanya.

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017