Jakarta (ANTARA News) - Tim Indonesia harus mengakui kekuatan tim Filipina setelah menelan kekalahan 4 - 8 pada dwi tarung "Future Champions Chess Match Indonesia vs Philippines" di SCUA Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Kekalahan tim Indonesia atas Filipina itu cukup membuat pekerjaan rumah tersendiri bagi PB Percasi yang menjadi induk olah raga catur Indonesia.

"ini akan menjadi bahan evaluasi tersendiri, kami akan adakan kepelatihan setelah ini," kata Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya pada penutupan ajang dwi tarung tersebut.

Menurut Eka Putra Wirya, kekalahan tim Indonesia atas Filipina itu karena kurangnya konsentrasi menyusul eforia keunggulan Indonesia hingga babak kelima.

"Hingga babak kelima posisi Indonesia oke, namun setelah memasuki babak keenam terjadi eforia yang menyebabkan kita lengah dan akhirnya justru menyerah," katanya.

Dikatakan Eka, meskipun Indonesia kalah melawan Filipina, namun induk organisasi catur itu masih tetap akan menggelar ajang serupa untuk ke depan.

"Kami akan membuat lagi event yang lebih besar nantinya," katanya.

Ajang dwi tarung persahabatan antara Indonesia melawan Filipina itu masing-masing tim diikuti delapan pecatur terdiri dari empat putra dan empat putri.

Pertandingan berlangsung enam babak selama tiga hari dengan menggunakan format empat babak catur cepat dan dua babak catur standar.

Tim pemenang berhak atas hadiah 4000 dolar AS dan yang kalah 3000 dolar AS.

Pewarta: Aris Budiman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017