Jakarta (ANTARA News) - Negara-negara ASEAN dinilai menerima baik produk makanan dan minuman asal Indonesia, yang mulai distribusinya mulai merambah negara-negara kawasan ini.

“Beberapa negara, seperti Myanmar, Vietnam dan Filipina lebih welcome dengan produk kita, artinya mereka menerima dengan baik,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Adhi menyampaikan, hal tersebut dikarenakan selera dan cita rasa makanan dan minuman Indonesia dinilai relatif mirip dengan produk-produk yang dihasilkan di negara ASEAN lainnya.

Selain itu, lanjut Adhi, industri makanan dan minuman dinilai belum terlalu marak di negara-negara tersebut, sehingga hal itu menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan industrinya.

“Kemudian, pemerintahnya juga tidak terlalu proteksi. Memang industri di sana banyak yang disupport dari Thailand dan Malaysia,” pungkas Adhi.

Adapun beberapa jenis makanan dan minuman nasional yang merambah pasar ASEAN yakni permen, kopi, biskuit, mie, minuman, kerupuk dan nata de coco.

Tidak hanya menjual produk kepada para buyer, menurut Adhi, industri nasional juga membuka jaringan distribusi sekaligus memperkuat pemasaran produk-produknya di negara-negara itu, salah satunya melalui promosi.

“Dulu kan hanya sekedar menjual, sekarang menjual dan meningkatkan kegiatan marketing. Ini karena persaingan dengan Vietnam, Malaysia, itu sudah semakin ketat,” ungkap Adhi.

Diketahui, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengimbau kepada pelaku industri makanan dan minuman nasional untuk memperluas pangsa pasar dalam upaya meningkatkan kinerja salah satu industri andalan ini.
 
“Market domestik dan ekspor masih besar. Yang terpenting untuk industri ini juga adalah ketersediaan bahan baku sehingga mendorong investasi terus tumbuh," kata Airlangga.

Selain itu, Airlangga minta agar industri melakukan terobosan inovasi produk yang dihasilkan sehingga dapat diminati oleh konsumen dalam negeri dan mancanegara.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017