Ankara (ANTARA News) - Pihak berwenang Turki pada Rabu mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 79 mantan pegawai sekolah atas tuduhan keterkaitan dengan kudeta militer yang gagal tahun lalu, demikian lapor stasiun penyiaran NTV.

Mereka dicurigai menggunakan ByLock, sebuah aplikasi perpesanan bersandi, yang menurut pemerintah digunakan oleh jaringan pemuka agama berbasis di AS, Fethullah Gulen, tersangka dalang pemberontakan yang gagal pada Juli 2016.

Para tersangka bekerja di sekolah swasta dan sekolah penyedia guru privat, yang mempersiapkan siswa untuk ujian masuk universitas. Kebanyakan sekolah seperti itu dijalankan oleh para pendukung Gulen.

Gulen, yang telah tinggal mengasingkan diri di Amerika Serikat sejak 1999, telah membantah keterlibatannya dan mengutuk upaya kudeta tersebut.

Sejak percobaan kudeta, sekitar 150 ribu orang sudah dipecat atau diskors dari pekerjaan mereka di sektor publik dan swasta, termasuk beberapa yang bekerja di sekolah yang didirikan oleh pendukungnya. Selain itu, lebih dari 50 ribu orang ditahan karena diduga terkait dengan rencana kudeta tersebut.

Tindakan keras tersebut membuat kelompok-kelompok hak asasi khawatir dan beberapa sekutu Barat Turki, yang khawatir bahwa pemerintah Turki menggunakan kudeta tersebut sebagai dalih untuk menumpas pembangkangan.

Meski begitu, pemerintah Turki mengatakan bahwa jaringan Gulen menyusup ke dalam institusi Turki seperti tentara, sekolah dan pengadilan, dan hanya pembersihan besar-besaran yang dapat menetralisasi ancaman tersebut, demikian Reuters.
(Uu.KR-DVI)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017