Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS melemah meski data inflasi konsumen AS lebih kuat dari perkiraan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 1,3 dolar AS atau 0,1 persen menjadi menetap di 1.329,3 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Menurut data resmi yang dirilis pada Kamis (14/9), Indeks Harga Konsumen AS untuk Semua Konsumen Perkotaan (CPI-U) naik 0,4 persen pada Agustus disesuaikan secara musiman, kenaikan terbesar tahun ini.

Pada basis 12-bulan, indeks semua item naik 1,9 persen.

Namun, beberapa analis yakin inflasi konsumen masih di bawah target dua persen yang ditetapkan oleh Federal Reserve, dan ini mungkin menghalangi rencananya untuk meningkatkan suku bunga utama berikutnya.

Indeks Dolar AS, sebuah ukuran mata uang dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,32 persen menjadi 92,11 pada pukul 18.01 GMT.

Saat dolar AS turun, emas berjangka akan naik karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi para investor.

Namun, kenaikan emas dibatasi oleh pasar saham yang terus menguat. Dow Jones Industrial Average naik 41,04 poin atau 0,19 persen menjadi 22.199,22 poin pada pukul 18.11 GMT.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 7,8 sen atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 17,789 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 2,3 dolar AS atau 0,23 persen, menjadi menetap di 980,9 dolar AS per ounce.

(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017