Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp13.235 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.259 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan fundamental ekonomi nasional yang relatif kondusif menjaga fluktuasi rupiah di area penguatan.

"Data ekonomi yang telah dirilis menunjukan hasil positif, sementara data ekonomi lainnya yang akan dirilis juga diekspektasikan membaik," katanya.

Ia mengatakan, data neraca perdagangan periode Agustus 2017 sedianya akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), data itu diprediksi akan kembali mengalami surplus.

Namun, lanjut dia, sentimen eksternal masih membayangi laju rupiah. Pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan bank sentral AS (the Fed) mengenai suku bunga acuannya.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang relatif stabil turut menjaga fluktuasi rupiah di pasar valas.

"Harga minyak mentah yang terjaga membuat mata uang berbasis komoditas cenderung menguat terhadap dolar AS," katanya.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude berada di level 49,68 dolar AS per barel, dan Brent Crude di level 55,19 dolar AS per barel.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017