Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa tahun ini tidak ada masa pakceklik karena jauh hari pemerintah sudah mengantisipasinya dengan berbagai program jangka panjang dan jangka pendek. 

"Insya Allah tidak ada paceklik," kata Menteri Amran dalam siaran pers, Jumat.

Program jangka pendek meliputi pembuatan sumur pantek dan pompanisasi air sungai di wilayah potensial, penyediaan benih unggul tahan kekeringan, pongaturan pola tanam, meniminalisasi risiko kekeringan, penyediaan asuransi usaha tani dan menggenjot pertanaman di lahan rawa, lebak, pasang surut.

Sedangkan jangka program jangka panjang meliputi program  perbaikan irigasi, bantuan alsintan, pembangunan embung, pengembangan tata air mikro di lahan rawa dan psang-surut dan bantuan benih tahan kekeringan untuk mengantisipasi potensi kekeringan serta menghindari penurunan hasil produksi petani.

Untuk menjamin ketersediaan air irigasi, Kementan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pembangunan bendungan, DAM, jaringan irigasi primer dan sekunder, normalisasi sungai, serta pembangunan irigasi tersier 3,0 juta hektar.

Sedangkan untuk penyediaan air irigasi secara berkelanjutan, Kementan bekerjasama dengan Kementerian Desa dan PDT dalam pembangunan embung di Seluruh Indonesia. 

Tahun ini pemerintah menargetkan pembangunan minimal 11.000 embung dari total 30.000 embung dengan jangkauan 1,5 juta ha hingga 2 juta ha. Untuk mendukung ketersediaan air pada lahan pertanian, pemerintah telah menyiapkan puluhan ribu pompa air untuk pengairan sawah seluruh Indonesia

Mentan menambahkan masa tanam yang tinggal dua pekan lagi harus dikawal dan jaga ketat agar berjalan dengan baik. "Masa kritis itu Juni sampai Desember dan ini harus diamankan", kata dia.

Sampai saat ini walau ada beberapa wilayah mengalami kekeringan, namun stok beras tetap aman.

Menurut data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan tercatat luas kekeringan pada pertanaman padi musim kemarau 2017 (periode April – Agustus) hanya  5.379 ha. 

"Jumlah ini hanya 0,11 persen dari total keseluruhan areal tanam pada periode yang sama 4.869.051 ha."

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017