Dakar (ANTARA News) - Dana bantuan dikirim melalui fasilitas telepon genggam kepada ratusan keluarga selamat musibah tanah longsor mematikan di pinggiran ibu kota Sierra Leone, Freetown, bulan lalu, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat.

Sedikit-dikitnya 500 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang kehilangan tempat tinggal ketika sebuah lereng gunung longsor pada Agustus, di kota Regent, menjadikannya salah satu peristiwa tanah longsor paling mematikan di Afrika dalam beberapa dasawarsa belakangan.

Pembayaran tunai melalui jaringan telepon genggam yang didanai oleh departemen pertolongan Inggris, akan membantu sekitar 1.900 rumah tangga terdampak tanah longsor, untuk membayar kebutuhan pendidikan dan makanan hingga perawatan kesehatan, dan untuk membantu mereka agar bermukim di daerah yang lebih aman.

"Saya senang bahwa ... kami dapat memberi bantuan uang langsung kepada mereka yang terkena dampak sehingga mereka dapat memutuskan apa yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya dan mengambil langkah untuk membangun kembali kehidupan mereka," kata Guy Warrington, komisaris tinggi Inggris di Sierra Leone.

Badan Bantuan Anak PBB (UNICEF) telah memberikan telepon genggam kepada kepala keluarga sehingga mereka dapat menerima uang bantuan yang berjumlah sekitar 200 dolar AS (2,6 juta rupiah) selama tiga bulan.

Mereka yang memilih untuk bermukim di tempat lain akan menerima pembayaran tambahan sebesar 300 dolar (3,9 juta rupiah) dan kupon makanan dari Program Pangan Dunia PBB (WFP), menurut badan PBB.

Lembaga bantuan berharap pemberian dana ini dapat meringankan beban keluarga sehingga mereka tidak harus memaksa anak-anaknya untuk berhenti sekolah atau menjual aset mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

WFP mengatakan bahwa pihaknya membagikan jatah beras, kacang kacangan, minyak sayur dan garam kepada rumah tangga yang terkena dampak.

"Banyak keluarga menderita, telah banyak nyawa yang hilang dan harta benda hancur akibat bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Hamid El Bashir Ibrahim, perwakilan UNICEF di Sierra Leone.

"Bantuan tunai dapat sedikit meringankan....," kata Ibrahim dalam pernyataan.

Negara berpenduduk enam juta orang itu merupakan salah satu yang termiskin di dunia dan pernah dilanda wabah Ebola Afrika Barat pada 2014-2016, menewaskan sekitar 4.000 orang, sebut Reuters.

(T.KR-AMQ/C/KR-AMQ/B/G003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017