Bisa 50 orang kalau kita bawa bantuan lima truk, berarti satu ttruk 10 orang relawan kita dan dibantu warga lokal
Chittagong (ANTARA News) - Relawan kemanusiaan asal Indonesia mengatakan pembagian bantuan bagi pengungsi Rohingya harus dilakukan secara cermat dan aman agar tidak memicu kericuhan atau menimbulkan korban.

"Kerap kali ada insiden rebutan jotos-jotosan bahkan mereka tertabrak kendaraan karena ada yang bagi-bagi di pinggir jalan karena memang pengungsi di pinggir jalan bikin tenda bivak dan yang membagi-bagi, para donatur juga harus tertib bagi-baginya dan melihat sikon," kata Ketua Tim SOS Rohingya dari LSM Aksi Cepat Tanggap, Rahadiansyah, dihubungi Antara dari Chittagong pada Sabtu pagi.

Menurut Rahadiansyah, ada pengungsi pada Jumat (16/9) yang mengalami luka dan kritis akibat tertabrak bus umum saat berebut bantuan dari donatur yang membagikan di pinggir jalan.

Donatur yang membagikan bantuan, tambah Rahadiansyah, juga harus melihat keamanan bagi pengungsi yang mengambil barang-barang bantuan.

"Akan tetapi juga banyak yang tertib saat membagi-baginya dan pengungsinya juga mau teratur. Sehingga ini salah satu kasus saja dan mereka sangat merasakan manfaatnya mendapat bantuan oleh para donatur," jelas Rahadiansyah yang juga menjabat sebagai Manager Program Pemulihan Bencana ACT.

Dia mengimbau agar para donatur yang hendak membagikan bantuan dapat menghubungi kepala desa setempat di Kutupalong atau wilayah lain di Distrik Coxs Bazar sehingga pembagian berlangsung tertib dan aman.

"Agar disegani pengungsi, sebab mereka paham akan bahasanya dan budaya sehari-hari mereka hampir sama," demikian Rahadiyan.

Rahadiyan menambahkan bahwa warga Bangladesh di Coxs Bazar sangat kooperatif dengan donatur dalam menolong pembagian bantuan.

ACT asal Indonesia mendirikan posko bantuan bagi pengungsi Rohingya di Paduan Union, Chittagong.

Selain menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia yang menyumbang di Tanah Air bagi etnis Rohingya, ACT juga membuka pos pemeriksaan kesehatan bagi pengungsi.

"Bisa 50 orang kalau kita bawa bantuan lima truk, berarti satu ttruk 10 orang relawan kita dan dibantu warga lokal. Kami biasanya komunikasi dulu tuntas dengan kepala desa tujuan kami," ujar Rahadiyan menjelaskan kekuatan personel pendistribusian bantuan di Coxs Bazar.

Sementara itu, pemerintah Indonesia telah mengirimkan 20 ton beras, 1 ton gula, 10 unit tenda darurat, 7.000 helai selimut, 600 paket family kit, 900 paket sandang, sejumlah tangki air darurat melalui 4 sorti penerbangan C130 Hercules TNI AU sejak Kamis hingga Jumat malam bagi pengungsi Rohingya.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017