Chittagong (ANTARA News) - Sebanyak empat C130 Hercules TNI AU masih terus bersiaga di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Provinsi Aceh untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi etnis Rohingya di perbatasan Myanmar-Bangladesh.

"Kami akan secara terus menerus bersiaga tergantung koordinasi dari pusat apakah barang-barang yang diminta atau barang-barang yang dibutuhkan segera kita angkut sampai tuntas," kata Komandan Satgas Civic Mission TNI AU Marsma Nanang Santoso ditemui di Bandara Hazrat Shah Amanat, Chittagong pada Sabtu siang.

Menurut Nanang, untuk rencana pengiriman bantuan kemanusiaan bagi etnis Rohingya melalui pemerintah Myanmar masih dibahas oleh Pemerintah Pusat.

Dia menambahkan terdapat kemungkinan mengirimkan melalui Rangoon jika sudah ada kesepakatan antarpemerintah untuk membuka pendistribusian bantuan melalui Myanmar ke Rakhine State.

"Yang jelas selama ada barang-barang yang dibutuhkan dan tetap harus didistribusikan atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, kita akan terus melaksanakan pendistribusian melalui angkutan udara yang dilakukan oleh Hercules TNI AU," demikian Nanang yang juga menjabat sebagai Kadisopslat TNI AU.

TNI AU mengoperasikan empat pesawat C130 Hercules bernomor registrasi A1316, A1319, A1326, dan A1335. Seluruh pesawat disiagakan di Bandara Sultan Iskandar Muda, Provinsi Aceh yang akan melanjutkan pengiriman barang dari Jakarta atau wilayah lain di Indonesia menuju Bandara Hazrat Shah Amanat di Chittagong.

Selama tiga hari sejak Kamis-Sabtu, TNI AU telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dalam enam sorti bantuan dengan total berat mencapai lebih dari 54 ton.

Sejumlah bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah RI yaitu 30 ton beras, 1 ton gula pasir, 10 tenda pengungsian, 7.000 helai selimut, 600 paket family kit, 900 paket sandang, lampu penerangan darurat, tenda posko, dan makanan siap saji.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017