Dhaka (ANTARA News) - Bangladesh membatasi pergerakan pengungsi Rohingya, melarang mereka untuk meninggalkan area yang ditunjuk di negara itu, yang menampung lebih dari 400.000 orang yang melarikan diri dari aksi kekerasan di Myanmar.

Saat Dhaka berjuang mengatasi skala "krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya", puluhan pengungsi ditemukan berada di tiga kota yang berada ratusan kilometer dari perbatasan Myanmar, memicu kekhawatiran bahwa ribuan muslim Rohingya akan berpindah dari wilayah perbatasan menuju daratan Bangladesh.

Polisi mengatakan bahwa mereka saat ini telah mengeluarkan perintah yang melarang pengungsi Rohingya untuk meninggalkan area dan kamp yang telah ditunjuk pemerintah untuk mereka di distrik perbatasan.

"Mereka harus tinggal di kamp yang ditunjuk sampai mereka kembali ke negara mereka," ujar Sahely Ferdous, juru bicara kepolisian, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan AFP, Sabtu (16/9).

Dia mengatakan bahwa Rohingya juga diminta untuk tidak tinggal di rumah rekan atau kenalan dan warga setempat telah diminta untuk tidak menyewakan rumah bagi para pengungsi.

"Mereka tidak boleh melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain melalui jalanan, kereta api atau jalur air," ungkap perintah itu, seraya menambahkan bahwa sopir bus dan truk serta pekerja telah diminta untuk tidak membawa pengungsi Rohingya.  (kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017