... agar warga harus mengikuti informasi dari sumber yang benar yakni pemerintah sehingga tidak tersesat dan terburu-buru...
Amlapura, Bali (ANTARA News) - Aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, terus meningkat sejak awal September 2017.

"Sebenarnya sejak pertengahan Agustus 2017 sudah terjadi kegempaan vulkanik, namun sempat menghilang dan muncul lagi sejak awal September 2017 yang cenderung meningkat," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM, Gede Suantika, di Amlapura, Bali, Minggu.

Ia menjelaskan, pada Jumat (15/9), aktivitas kegempaan Gunung Agung mencapai 27 kali dan meningkat sehari kemudian, mencapai 73 kali kegempaan vulkanik. Selanjutnya pada Minggu (17/9) dipantau sejak pukul 00.00 hingga 12.00 WITA jumlah kegempaan vulkanik mencapai 50 kali.

Status Gunung Agung masih tetap waspada dan diimbau kepada semua warga maupun wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer.

Suantika juga telah menginformasikan hal itu kepada Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, dan aparat terkait untuk ikut serta menyosialisasikan kepada warga agar tetap tenang dan waspada. 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, Dewa Indra, meminta warga agar tidak resah dan mengikuti instruksi dari pemerintah.

"Kami imbau agar warga harus mengikuti informasi dari sumber yang benar yakni pemerintah sehingga tidak tersesat dan terburu-buru," ujarnya.

Menurut dia, jika aktivitas gunung terus meningkat maka warga akan diberikan informasi dan punya waktu untuk berkemas dan menyelamatkan diri. 

Sejak 1800, Gunung Agung sudah empat kali meletus, yaitu pada 1808, 1821, 1843, dan 1963. 

Pewarta: Wira Suryantala dan Ni Luh Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017