Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tim Indonesia meraih 11 medali emas dari cabang olahraga renang di ASEAN Para Games ke-9, yang pada hari pertama pertandingan Senin melombakan 20 nomor.

Bukan cuma 11 emas, delapan atlet renang Indonesia yang bertanding di cabang itu juga berhasil memecahkan sembilan rekor ASEAN Para Games dalam pertandingan yang berlangsung di Pusat Aquatic Nasional, Kompleks Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Parade emas Indonesia dibuka oleh Laura Aurelia Dinda, disusul Sapia Rumbaru, Musa Mandan Karuba, Syuci Indriani, Kevin Ode Natama, Aris Wibawa, Guntur, Marinus Melianus, Lince Suebu, Irfan Septiana dan tim estafet 4x100 meter gaya bebas 34 putra.

Laura Aurelia Dinda meraih emas di nomor 100 meter gaya bebas S6 putri setelah menyelesaikan pertandingan dalam waktu satu menit 30,27 detik.

Perenang asal Pekanbaru itu juga memecahkan rekor ASEAN Para Games di nomor ini, yang sebelumnya dicetak tahun 2011 oleh perenang Thailand Thongbai Chaisawas dengan catatan waktu satu menit 30,77 detik.

Di nomor ini, Laura meninggalkan lawannya Theresa Goh dari Singapura yang meraih perak dengan waktu satu menit 42,64 detik dan perenang Indonesia lainnya, Riyanti, yang meraih medali perunggu dengan catatan waktu satu menit 50,91 detik.

Sapia Rumbaru (ANTARA/Michael Siahaan)

Sapia Rumbaru mendapatkan emas dari nomor 100 meter gaya bebas S10 putri dengan catatan waktu satu menit 15,69 detik. Dia disusul perenang Vietnam Le Thi Tram dengan waktu satu menit 22,28 detik dan perenang Indonesia Rusdiana dengan torehan waktu satu menit 14,84 detik.

Musa Mandan Karuba juga berhasil meraih emas di nomor 100 meter gaya bebas S10 putra dengan waktu tempuh 58,74 detik, memecahkan rekor atas namanya sendiri yang diukir di ASEAN Para Games 2015 dengan 58,79 detik.

Di nomor itu, Musa mengalahkan rekan senegaranya Steven Sualang yang meraih perak dengan waktu satu menit 3,44 detik dan perenang P. Suphat asal Thailand dengan satu menit 4,97 detik.

Selanjutnya, ada Syuci Indriani yang meraih emas dari nomor gaya bebas 100 meter S14 putri dengan waktu tempuh satu menit 05,15 detik. Dia mengalahkan perenang Singapura Danielle Moi dengan satu menit 7,2 detik dan perenang Filipina Claire satu menit 15,47 detik.

Selain meraih emas, Syuci juga memecahkan rekor ASEAN Para Games sebelumnya atas nama atlet Indonesia Rahmayana, yang tahun 2011 mencetak rekor dengan waktu satu menit 18,51 detik.

Syuci Indriani (ANTARA/Michael Siahaan)

Medali emas kelima Indonesia datang dari Kevin Ode Natama yang menjadi perenang terbaik di nomor 200 meter gaya bebas S14 putra dengan waktu tempuh dua menit 16,33 detik. 

Kevin meninggalkan perenang tuan rumah Malaysia Zadrian yang harus puas dengan perak di waktu tempuh dua menit, 18,87 detik. Medali perunggu diperoleh Benson Tan dari Singapura dengan torehan waktu dua menit 20,03 detik.

Medali emas keenam diperoleh dari Aris Wibawa, yang unggul di nomor 50 meter gaya dada SB7 putra dengan catatan waktu 41,99 detik. Selain emas, dia juga memecahkan rekor ASEAN Para Games yang dipegang perenang Myanmar Aung Nyein Oo sejak tahun 2014 dengan waktu 43,20 detik.

Di nomor ini, Aris mengalahkan dua perenang Myanmar yang masing-masing meraih perak dan perunggu yaitu Aung Nyein Oo dengan 43,09 detik dan Nanda Soe Min dengan 44,53 detik.

Emas juga kembali datang dari nomor 50 meter gaya dada SB8 putra melalui Guntur yang mencatatkan waktu 36,78 detik. Dia memecahkan rekor ASEAN Para Games yang ditorehkan Nguyen Quang Vuong pada tahun 2011 dengan 37,33 detik.

Nguyen Quang Vuong harus puas meraih perak di edisi tahun 2017 di belakang Guntur dengan torehan waktu 37,8 detik. Medali perunggu diperoleh Tandavong Lamphong asal Laos dengan 42,10 detik.

Musa Mandan Karuba (ANTARA/Michael Siahaan)


Kado Marinus

Marinus Melianus memberikan kado medali emas kedelapan untuk tim Tanah Air dari nomor 50 meter gaya dada SB13 dengan catatan waktu 34,05 detik, sekaligus mempertajam catatan waktu sebelumnya atas namanya sendiri yang ditorehkan pada ASEAN Para Games di Myanmar tahun 2014 dengan 36,16 detik.

Dia menaklukkan perenang tuan rumah Julius yang meraih perak dengan waktu 35,53 detik dan Chaiporn Laobeng di 38,01 detik.

Sementara Lince Saebu menjadi yang terbaik di nomor 50 meter gaya dada SB14 putri dengan catatan waktu 39,38 detik. Torehan itu membuat dia mempertajam rekor yang dipegang atlet Indonesia Melani Putri sejak tahun 2014 dengan 48,49 detik.

Ayu Andira, juga dari Indonesia, meraih perak di nomor itu dengan 43,83 detik, dan perenang Malaysia Puteri mendapatkan perunggu dengan 45,44 detik.

Medali emas ke-10 diperoleh Irfan Septiana, yang menang di nomor 50 meter gaya dada SB14 putra dengan waktu 33,61 detik. Irfan juga mempertajam rekor ASEAN Para Games yang dipegang perenang Indonesia Muhammad Samsi sejak tahun 2011 dengan 34,24 detik.

Muhammad Samsi meraih perak tahun ini, berada di belakang Irfan dengan waktu 34,33 detik. Perenang Malaysia Adib meraih perunggu dengan catatan waktu 34,43 detik.

Medali emas renang ke-11 untuk Indonesia di hari pertama pertandingan diperoleh tim estafet 4x100 meter gaya bebas putra 34 yang diperkuat Guntur, Jendi Panggabean, Musa Mandan Karuba dan Suriansyah.

Mereka mencatatkan waktu empat menit 26,05 detik, melampaui rekor ASEAN Para Games yang ditorehkan tahun 2011 atas nama tim Indonesia dengan waktu empat menit 29,09 detik.

Total Indonesia mendapatkan 11 medali emas, empat medali perak, empat medali perunggu beserta sembilan kali memecahkan rekor ASEAN Para Games di hari pertama penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga renang pesta olahraga atlet dengan disabilitas se-Asia Tenggara ke-9 ini.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017