Jakarta (ANTARA News) - Pencatatan saham anak usaha BUMN di lantai bursa dinilai akan berdampak positif. Selain itu, pencatatan saham anak usaha BUMN akan mampu memberikan efek positif kepada kinerja pasar modal secara umum, kata praktisi ekonomi William Henley dari Indosterling Capital. 

Ia mendukung ajakan Presiden Joko Widodo pada pekan ini yang menginginkan supaya anak-anak perusahaan BUMN segera listing di lantai bursa. "Untuk mendukung kerja anak BUMN dalam hal itu, suntikan modal merupakan sesuatu keniscayaan," kata William dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Menurut William, penyertaan modal negara (PMN) tentunya tidak selalu dapat dijadikan sandaran. Berdasarkan pengalaman, kata dia, pencairan dana PMN itu sering mengalami keterlambatan. Sebagai gambaran pada tahun lalu, dana baru cair pada Desember 2016. 

Kendala lain adalah penyelesaian proses perizinan dan pemilihan mitra strategis untuk sejumlah proyek membutuhkan waktu lama. Hasilnya, ia mencatat dari total alokasi PMN 2016 sebesar Rp 41,8 triliun, penggunaan baru mencapai 21 persen atau sekitar Rp 8,9 triliun.

"Berkaca dari fakta yang ada, sudah seharusnya Kementerian BUMN segera mendorong anak usaha perusahaan mereka untuk melantai di pasar modal," ujarnya.

Berdasarkan catatannya, William menyebut ada sembilan dengan sebagian besar induk perusahaan telah menyandang status perusahaan terbuka (Tbk) yang didorong ke pasar saham tahun ini. Sedangkan, hingga kini pihak kementerian BUMN menyebut hanya empat anak usaha yang siap melantai. 

William mengatakan dana dari hasil listing itu bisa digunakan untuk membiayai operasional perusahaan, membayar utang maupun melakukan ekspansi usaha.

William yakin dengan anak usaha BUMN melantai di bursa maka akan membuat perusahaan mendapatkan sumber pembiayaan lain dari perbankan dan lembaga keuangan lain. Kredibilitas perusahaan pun tergambar lantaran laporan keuangan selalu diumumkan oleh otoritas pasar modal dan bisa diakses pula oleh masyarakat. 

"Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah nilai perusahaan semakin meningkat," katanya.

Terkait dengan manfaat kepada kinerja pasar modal secara umum, William menjelaskan hal itu dapat dirujuk kepada indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun.

"Kenaikan IHSG merupakan gambaran harga saham yang tercatat di bursa cenderung mengalami kenaikan lebih banyak dan lebih besar daripada harga saham yang mengalami penurunan. Bagi anak usaha BUMN, hal ini jelas akan berdampak positif bagi dana yang akan diperoleh," ujarnya.

Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017