Kejuaraan dengan tujuan utama untuk lebih mengenalkan salah satu olahraga budaya yang ada di Indonesia ini merupakan hasil kerja sama antara Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenpora dengan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI).
"Kami ingin lebih mengenalkan lagi salah satu budaya Indonesia yang salah satunya lewat lomba ini. Semoga, ke depan poco-poco bisa lebih mendunia," kata Ketua DWP Kemenpora Sobibah Imam Nahrawi di Jakarta, Selasa.
Senam Poco-Poco Nusantara 2017 terbagi atas dua kategori. Untuk kategori instansi pemerintah pusat dan daerah serta lembaga akan memperebutkan Piala Ibu Negara. Sedangkan untuk kategori pelajar dan umum akan memperebutkan Piala Menpora.
Berdasarkan data yang ada di panitia, dari 150 tim yang telah terdaftar terbagi atas 120 tim senam poco-poco umum dan 30 tim untuk poco-poco kreasi. Jumlah tersebut di luar peserta yang mendaftar secara individual.
"Senam poco-poco harus menjadi sebuah kebanggaan. Makanya kita harus mampu menjadi tuan rumah yang baik jika ingin salah satu olahraga khas Indonesia ini bisa lebih mendunia," kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta.
Pelaksanaan lomba senam poco-poco ini merupakan pelaksanaan dari salah satu dari empat program yang menjadi grand strategi FOKBI sebagaimana arahan Ibu Negara dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memajukan olahraga nasional, khususnya melalui pembudayaan olahraga masyarakat.
Keempat program tersebut adalah pemecahan rekor dunia senam poco-poco dengan melibatkan dua juta anggota masyarakat seluruh Indonesia yang merupakan bagian persiapan Asian Games 2018, memasyarakatkan olahraga kebugaran dan seni, mematenkan poco-poco dan poco-poco menjadi senam wajib di semua lembaga pemerintah dan BUMN.
"Grand strategi ini akan terus dijalankan termasuk melalui lomba ini. Apalagi senam poco-poco juga sudah dimodifikasi dengan kegiatan olahraga seperti atletik, basket, pencak silat hingga basket," kata salah satu penggiat kegiatan Lily Greta Karmel.
(T.B016/M026)
Pewarta: Bayu K
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
