Jakarta (ANTARA News) - Terkadang orangtua lalai memperhatikan anak-anak mereka, termasuk game apa saja yang putra dan putri mereka mainkan. 

Lalu bagaimana bila ternyata anak terlanjur memainkan bahkan menyenangi game bermuatan negatif? 

"Komunikasikan dengan baik pada anak. Dasar hubungan yang baik akan lebih untuk bicara pada anak. Kita enggak bisa salahkan anaknya ataupun gadgetnya," ujar ahli psikologi anak, Firesta Farizal, di Jakarta, Rabu. 

Dia menyadari, tak mudah untuk menghentikan anak mengakses game berkonten negatif. Namun, melalui komunikasi yang baik perlahan bisa mengubah perilaku anak. Selain itu barengi dengan pemberian aturan yang jelas pada anak. 

"Kalau dimulai aturan yang jelas, akan lebih mudah," kata dia. 

Saat ini, penetrasi gawai dan game pada anak memang sulit sekali dibendung. Teknologi gawai tak dipungkiri mengaktifkan sensori anak, terutama visual karena bergambar, berwarna, bergerak, sensori auditori dan mudah. 

Namun, jika tak dibarengi bimbingan orang tua maka teknologi ini berisiko memunculkan karakter negatif pada anak. 

Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017