Kediri, (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku tidak risau jika Khofifah Indar Parawansa memastikan ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.

"Tidak ada masalah. Saya anggap semua calon kuat dan ada survei itu penunjuk arah informasi awal untuk kandidat agar bisa melakukan sesuatu sesuai aspirasi masyarakat, selebihnya sama," katany Rabu malam lalu.

Ia tidak merisaukan Khoifah maju Pilkada karena setiap orang berhak maju mengikuti Pilkada. Namun, ia ingat yang diinginkan ulama adalah berbagi peran.

"Bu Khofifah menteri bagus bisa berbuat untuk Indonesia. Maunya kiai berbagi peran, tapi jika tidak bisa tidak masalah. Setiap orag berhak maju tidak ada larangan, cuma ajakn moral dari para ulama, kiai untuk berbagi peran sesama kader NU," kata dia.

Pria yang akrab disapa dengan sebutan Gus Ipul itu juga mengatakan, saat ini masih proses pematangan koalisi partai-partai.

"Mudah-mudahan tidak terlalu lama sudah ada kesepakatan termasuk siapa nanti yang disepakati menjadi calon Wakil Gugernur," katanya seraya menyatakan menyerahkan keputusan calon Wakil Gubernur Jatim ke partai.

Pada DPD PDIP Jatim ada lima calon yang telah mengambil formulir Wakil Gubernur Jatim, antara lain Bupati Ngawi Harsono, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan politisi Suhandoyo.

"Mereka berprestasi, punya pengakuan yang baik dan layak untuk bisa bertarung di Pilkada Jatim. Tapi, tentunya dari partai (Yang memutuskan) dan sampai sekarang saya belum ada pembicaraan seperti itu. Jadi, tidak bisa menentukan sendiri, banyak pertimbangannya," kata Saifullah.

Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang menggelar Pilkada serentak pada 2018. Saifullah Yusuf memastikan diri ikut Pilkada. Sementara, nama lain yang santer disebut adalah Khofifah Indar Parawansa.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/Asmaul Chusna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017