Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia kembali berjaya di cabang olahraga renang ASEAN Para Games ke-9, Kuala Lumpur, Malaysia, setelah para pertandingan hari keempat, Kamis, berhasil mendapatkan 13 medali emas, satu medali perak dan tiga perunggu.

Tidak hanya itu, di hari yang sama Indonesia juga berhasil memecahkan sembilan rekor renang ASEAN Para Games.

Dengan hasil tersebut, sampai Kamis (21/9), tim renang Indonesia sudah berhasil mengumpulkan 34 medali emas, 13 medali perak dan 11 medali perunggu. Jumlah ini masih terbanyak dibandingkan negara-negara lainnya.

Dalam kompetisi yang diadakan di Pusat Akuatik Nasional, Kuala Lumpur, emas pertama Indonesia di hari Kamis (21/9) datang dari nomor gaya punggung S7 putra dengan waktu satu menit 23,69 detik melalui perenang Suriansyah.

Suriansyah, yang sebelumnya, Senin (18/9), sudah meraih emas bersama tim estafet 4x100 meter gaya bebas poin 34 putra, juga berhasil memecahkan rekor ASEAN Para Games atas nama atlet Indonesia linnya Ngaimin yang ditorehkan di ASEAN Para Games tahun 2005 di Filipina dengan waktu 28,11 detik.

Selanjutnya emas datang dari Gusmalayanti di nomor 100 meter gaya punggung S8 putri dengan waktu satu menit 42,07 detik. Jendi Panggabean kemudian menambah emas di nomor 100 meter gaya punggung S9 putra dengan catatan waktu satu menit 6,54 detik.

Ini adalah medali emas ketiga Jendi di ASEAN Para Games ke-9 setelah pada Rabu (20/9) dia meraup emas di nomor 400 meter gaya bebas S9 dan pada Senin (18/9) dari tim estafet 4x100 meter gaya bebas poin 34 putra.

Selain itu, Jendi juga memecahkan rekor ASEAN Para Games atas namanya sendiri yang digoreskan di Singapura pada tahun 2015 dengan satu menit 7,12 detik.

Muhammad Bejita berhasil menyumbangkan dua emas sekaligus pada hari Kamis. Pertama dari nomor 100 meter gaya punggung S14 putra dengan waktu 01 menit 3,60 detik. Ini mempertajam rekor ASEAN Para Games yang sebelumnya dipegang perenang Singapura Benson Tan Eng Kiong dengan satu menit 12,30 detik sejak tahun 2015.

Emas kedua Muhammad Bejita datang dari nomor 50 meter gaya bebas S14 putra dengan catatan waktu 25,98 detik. Pun ini memecahkan rekor ASEAN Para Games yang dipegang Arun Kumuda dari Thaikand di sejak tahun 2011 dengan 28,11 detik.

Laura Aurelia Dinda menyumbangkan emas lainnya kepada Tanah Air di nomor 50 meter gaya bebas S5 putri dengan waktu 40,48 detik. Catatan itu memecahkan rekor ASEAN Para Games yang dipegang Theresa Goh dari Singapura pada ASEAN Para Games tahun 2009.

Ini merupakan emas kedua Laura usai merebut medali serupa pada Senin (18/9) di nomor 100 meter gaya bebas S6 putri.

Selanjutnya, emas datang dari Fajar Nur Hadianto di nomor 50 meter gaya bebas S6 putra dengan waktu 38,65 detik dan Guntur dari nomor 50 meter gaya bebas S8 putra dengan waktu 30,65 detik.

Bagi Guntur, itu adalah emas keempatnya di ASEAN Para Games 2017 karena sudah merengkuh medali serupa di nomor 100 meter gaya dada S8 putra, 50 meter gaya dada SB8 putra dan estafet 4x100 meter gaya bebas poin 34 putra.

Musa Manda Karuba kemudian menyumbangkan emas dari nomor 50 meter gaya bebas S10 putra dengan waktu 25,60 detik dan memecahkan rekor atas namanya sendiri yang ditorehkan di ASEAN Para Games Singapura tahun 2015 dengan 25,91 detik.

Musa Mandan Karuba juga pemegang emas di nomor 100 meter gaya bebas S10 putra ASEAN Para Games ke-9, yang ketika itu pun memecahkan rekor atas namanya sendiri yang diukir di ASEAN Para Games 2015 dengan 58,79 detik.

Sapia Rumbaru turut merengkuh medali emas nomor 50 meter gaya bebas S10 dengan waktu 32,59 detik. Ini memecahkan rekor ASEAN Para Games atas namanya sendiri yang diukir tahun 2015 dengan 33,42 detik.

Di ASEAN Para Games 2017, Sapia sudah mendapatkan emas dari nomor 100 meter gaya bebas S10 putri.

Menaser Meriba Num, peraih emas ASEAN Para Games ke-9 nomor 100 meter gaya bebas S10 putri, ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan emas dari nomor 50 meter gaya bebas S12 dengan waktu 28,29 detik.

Emas ke-12 Indonesia di hari Kamis dipersembahkan oleh Marianus Melianus dari nomor 50 meter gaya bebas dengan S13 putra dengan catatan waktu 27,03 detik. Dia memecahkan rekor ASEAN Para Games atas namanya sendiri dengan waktu 27,11 detik yang diukir di Singapura.

Medali emas tersebut adalah yang ketiga untuk Marinus di ASEAN Para Games 2017 sebab sebelumnya dia meraih emas di nomor 50 meter gaya dada SB13 dan 100 meter gaya dada SB13 putra.

Terakhir, Syuci Indriani sukses menjadi yang terbaik di nomor 50 meter gaya bebas S14 putri dengan catatan waktu 30,32 detik. Dia memecahkan rekor ASEAN Para Games yang dipegang perenang Indonesia Melani Putri dengan 36,42 detik hasil torehan di Myanmar tahun 2014.

Syuci sebelumnya sudah menyumbangkan emas dari 100 meter gaya dada SB14 putri dan nomor 100 meter gaya bebas S14 putri.

Adapun raihan 13 medali emas pada hari keempat pertandingan renang ASEAN Para Games ke-9 melebihi target yang ditetapkan oleh tim pelatih dan manajer yaitu sembilan emas.

"Performa atlet renang hari ini luar biasa. Beberapa atlet yang tidak ditargetkan mendapat medali emas ternyata memberikan kejutan. Mereka berhasil membuat target hari ini meleset ke atas," kata asisten pelatih tim renang Indonesia di ASEAN Para Games Indonesia Dinda Ayu Sekartaji Marbun.

Indonesia berpeluang besar menambah pundi-pundi emas di cabang olahraga renang karena masih ada pertandingan hari terakhir, Jumat (22/9). 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017