Jakarta (ANTARA News) - Dalam turnamen Jepang Terbuka 2017 di Tokyo Metropolitan Gymnasium yang pada hari kelimanya, Sabtu, menggelar babak empat besar, ada dua pertandingan yang mengulang final turnamen yang berlevel super series lainnya Korea Terbuka 2017 sepekan lalu.

Laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mencatat dua pertandingan tersebut adalah duel antara wakil Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto dan Wang Yilyu/Huang Dongping (China), juga Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) menghadapi Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark).

Dalam pertarungan memperebutkan tiket final Jepang Terbuka 2017 di dua pertandingan tersebut, terjadi "balas dendam" di antara mereka yang saling bertemu, karena hasil di Tokyo kali ini berbeda dengan di Seoul sepekan lalu.

Di ganda putra, pasangan Marcus/Kevin sukses membalaskan kegagalannya mendapatkan gelar di Korea Terbuka 2017 dari duet Boe/Mogensen, setelah pasangan terbaik Indonesia saat ini tersebut menjegal langkah duet Denmark di empat besar.

Dalam pertarungan semifinal dua gim selama 37 menit itu, Marcus/Kevin berhasil menang 21-15, 21-14 dan berhak ke partai puncak untuk menghadapi utusan tuan rumah, Takuto Inoue/Yuki Kaneko yang sebelumnya secara luar biasa menumbangkan duet Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov 12-21, 21-18, 21-19.

Akan tetapi secara rekor pertandingan, Marcus/Kevin yang kini menempati peringkat dua dunia masih tertinggal dari sang peringkat satu Boe/Mogensen di mana, duet Indonesia baru mencetak dua kemenangan dalam enam kali pertemuan mereka.

Adapun di ganda campuran, duet Wang/Huang berhasil membalas kegagalannya meraih gelar juara di Korea Terbuka 2017 oleh Praveen/Debby, selepas mereka menghentikan raihan positif duet Indonesia di empat besar Tokyo dengan skor 21-14, 21-19.

Dengan hasil ini, pasangan China berperingkat sembilan dunia tersebut membukukan kemenangan dua kali berbanding satu kali milik Praveen/Debby yang dicetaknya di Seoul pekan lalu dengan skor 21-17, 21-18.

Di partai final, Wang/Huang akan menghadapi wakil tuan rumah Takuro Hoki/Sayaka Hirota yang di semifinal menumbangkan duet India Pranaav Jerry Chopra/N. Sikki Reddy, dalam pertarungan tiga gim selama 60 menit berkesudahan 14-21, 21-15, 21-19.

"Kami tahu ini akan menjadi laga berat karena pasangan Jepang akan memiliki pendukungnya, jadi kami bukan hanya siap secara fisik, tapi juga harus secara mental," ujar Huang.


Pertemuan Dua Generasi

Selain menjadi pertarungan pembalasan turnamen sebelumnya, semifinal Jepang Terbuka 2017 juga menjadi pertemuan lintas generasi bulu tangkis seperti di dua pertandingan tunggal putra.

Pertandingan tunggal putra pertama adalah pertemuan antara pemain senior asal Malaysia Lee Chong Wei dan bintang muda baru China Shi Yuqi (20).

Meski terpaut usia yang terbilang jauh yakni 14 tahun, wakil Malaysia yang lahir di tahun 1982 berhasil menyudahi pemain muda China itu dengan dua gim langsung 21-19, 21-18 di empat besar dan mengamankan tiket final Jepang Terbuka 2017.

Di partai final, pemain yang saat ini berusia 34 tahun tersebut akan menghadapi juara dunia baru asal Denmark Viktor Axelsen yang saat ini baru berusia 22 tahun.

Axelsen sendiri mengamankan tiket final turnamen Super Series tersebut setelah menyudahi perlawanan unggulan pertama asal Korea Selatan sekaligus seniornya di bulu tangkis Son Wan Ho (29) dua gim langsung 21-16, 21-16.

"Saya tahu ini akan menjadi berat, Son Wan Ho adalah peringkat satu, tapi saya senang bisa mengendalikan situasi di lapangan dengan baik. Saya harap dalam partai final besok juga demikian yang saya rasa akan berat juga mengingat lawan saya Lee Chong Wei yang telah banyak memenangkan turnamen dan saya hanya bisa mengalahkannya satu kali dari 10 kali pertemuan, tapi saya akan menjalaninya," kata Axelsen.

Adapun di nomor lainnya, He Bingjiao berhak melaju ke partai final setelah memenangkan pertarungan dengan sesama pemain China Chen Yufei dalam pertarungan alot dua gim selama 53 menit berkesudahan 21-14, 25-23.

Bingjiao yang merupakan juara bertahan Jepang Terbuka ini, akan menghadapi pemegang medali emas Olimpiade Rio, Carolina Marin, di partai final setelah sebelumnya pemain Spanyol tersebut mendapat tiket final "gratis" dengan mundurnya Nozomi Okuhara sebagai lawannya karena cedera lutut.

Di ganda putri, pasangan nomor satu dunia Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi akan berusaha mengincar gelar keduanya yang mereka dapat pada 2014 lalu, setelah memastikan diri menembus partai final lewat duel sesama pemain Jepang di empat besar.

Matsutomo/Takahashi menyudahi perlawanan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota 21-11, 21-15 untuk bertarung di laga puncak menghadapi duet Korea Selatan yang baru dipasangkan, Kim Ha Na/Kong Hee Yong untuk berebut gelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium tersebut.

Kim Ha Na/Kong Hee Yong berhasil menembus partai final selepas menyudahi perlawanan duet tuan rumah Naoko Fukuman/Kurumi Yonao dalam laga dua gim 21-19, 21-11.

Oleh Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017