Tapanuli Utara (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mencek kesiapan Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Minggu yang pada 28 Oktober 2017 akan resmi melayani penerbangan internasional.

Begitu mendarat di Bandara Silangit, Menhub langsung menuju lokasi proyek pembangunan perpanjangan landasan pacu dari semula 1.450 meter menjadi 1.650 meter sehingga nantinya bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737 untuk semua seri.

Ia optimistis proyek perpanjangan landasan itu akan selesai tepat waktu sebelum Bandara itu diresmikan sebagai bandara internasional oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2017.

Selain itu, ia juga meminta agar perbukitan di ujung landasan pacu dipangkas agar tidak mengganggu keselamatan penerbangan.

Ia yakin jika perpanjangan landasan pacu selesai maka jumlah penumpang akan naik karena memungkinan adanya penerbangan langsung dari Jakarta atau luar negeri dengan pesawat sekelas Boeing 737.

"Pada 28 Oktober nanti, penerbangan internasional akan masuk untuk pertama kali. Nanti maskapai Garuda dari Singapura akan mendarat di Bandara Silangit," katanya.

Kendati penerbangan itu masih "charter flight" atau sewa, namun ke depan dia optimistis penerbangan sewa bisa menjadi penerbangan reguler seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang.

Untuk menambah jumlah penumpang, ia meminta tujuh bupati di sekitar Danau Toba untuk memuat kegiatan secara bergantian untuk menarik minat wisatawan asing agar berkunjung ke Danau Toba melalui Bandara Silangit.

"Kalau yang charter sukses maka dalam enam bulan ke depan diharapkan menjadi reguler. Nanti akan ada penambahan maskapai yang ke sini. Sekarang ini baru Sriwijaya Air dan Garuda yang ke sini. Tapi Lion Air sudah mengajukan ijin ke sini," katanya.

Ia mengatakan dengan status sebagai bandara internasional, maka akan memicu pertumbuhan ekonomi karena hotel dan restoran tumbu dan ekonomi akan membaik.

"Orang Batak dari Jakarta bisa mudik ke sini langsung ke sini dan tidak perlu melalui Medan lagi," katanya.

Bandar Udara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang. Pembangunan kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995

Pada 14 Desember 2012, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan operasional pengelolaan Bandara Silangit kepada PT Angkasa Pura II (Persero).

Bandara ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan ke Danau Toba terutama wisatawan asing karena tidak perlu lagi melalui Bandara Kualanamu di Deliserdang.

(T.S027/A029)

Pewarta: Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017