Gowa (ANTARA News) - Seorang remaja, Nunu (17) warga Bakung Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa langsung terkapar usai mengonsumsi obat daftar "G" jenis Tramadol.

"Kejadiannya itu siang tadi. Saya langsung dikabari oleh pak camat dan dikirimkan data-data dan serta foto anak itu untuk diteruskan ke pak bupati," ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Gowa, Abdullah Sirajuddin di Gowa, Minggu.

Ia mengatakan, Nunu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf setelah mengonsumsi obat keras dengan jumlah melampaui ambang normal.

Berdasarkan keterangan yang didapatnya dari dokter RSUD Syekh Yusuf itu, Nunu mengonsumsi sekaligus sembilan butir obat tersebut dan langsung menunjukkan reaksi kejang-kejang dengan tubuh berwarna kuning.

"Jadi reaksinya itu setelah minum obat langsung kejang-kejang dan badannya berwarna kuning. Kejadian itu juga sudah diketahui oleh polisi dan kini telah dilakukan penyelidikan," katanya.

Abdullah menyebut, kasus peredaran obat-obatan yang masuk kategori obat keras ini juga telah diperketat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, melalui instruksi langsung Bupati Adnan Purichta Ichsan.

Penyebaran obat keras itu telah menjadi perhatiannya sejak setahun terakhir ini karena banyaknya anak-anak maupun remaja yang memilih alternatif tersebut.

Apalagi dirinya mengaku jika obat-obatan tersebut awalnya cukup gampang didapatkan. Namun dengan adanya instruksi dari bupati, semua obat-obat yang masuk daftar keras harus diperketat keluarnya salah satunya dengan resep dokter.

Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017