Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi menguat 36 poin menjadi Rp13.276 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan kebijakan Bank Indonesia untuk memangkas BI 7-day Reverse Repo Rate menjadi salah satu faktor penopang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20 dan 22 September 2017 memutuskan menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,50 persen menjadi 4,25 persen.

"Suku bunga acuan (BI 7-day Reverse Repo Rate) telah diturunkan dengan harapan dapat mengakomodir kondisi makro ekonomi Indonesia menjadi lebih baik serta memperbaiki tingkat konsumsi masyarakat," katanya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate itu mengkonfirmasi kebijakan moneter Bank Indonesia yang longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dengan pertimbangan untuk mendorong ekonomi domestik yang lebih kuat, masih ada ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan satu kali lagi suku bunga sebelum Desember 2017 sehingga menjadi 4 persen," katanya.

Menurut dia penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate itu berpotensi membuat ekonomi tahun 2018 dapat tumbuh 5,1 persen dari tahun ke tahun.

Reza menambahkan harga minyak mentah dunia yang stabil di level 50 dolar AS juga berdampak positif terhadap rupiah. Harga minyak jenis WTI Crude berada di posisi 50,58 dolar AS per barel dan Brent Crude di level 56,83 dolar AS per barel pagi ini.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017