Jakarta (ANTARA News) - Pengungsi Rohingya yang berada di wilayah Bangladesh membutuhkan bantuan kemanusiaan berkelanjutan untuk membangun kehidupan seperti layanan pendidikan dan pelatihan kemampuan kerja menurut pejabat organisasi kemanusiaan yang menyalurkan bantuan kepada mereka.

"Kalau untuk bantuan sandang, pakaian sudah tidak perlu. Paling yang diperlukan yaitu shelter dan sanitasi serta yang bersifat sustainable seperti pendidikan untuk anak, nutrisi dan kesehatan itu masih diperlukan," kata pemimpin Tim SOS Rohingya dari organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Rahardiansyah kepada Antara dari Jakarta, Senin.

Bantuan pemulihan seperti layanan kesehatan, pendidikan anak dan pelatihan kemampuan kerja, ia mengatakan, amat diperlukan warga Rohingya untuk melanjutkan hidup.

Pemerintah Bangladesh, menurut Rahardiansyah, sudah berkoordinasi dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan bantuan-bantuan tersebut.

Ia menjelaskan pula bahwa pengungsi Rohingya yang sudah memiliki tempat tinggal sementara, rencananya akan diberi bekal kemampuan bertani dan lahan. Dan selanjutnya, kata dia, mereka tentu akan membutuhkan modal tunai untuk memulai usaha seperti dagang dan pertanian.

"Untuk pengungsi masih ada yang masuk, tapi hanya sedikit dari perbatasan. Karena pada Sabtu kami juga melihat dari Teknaf ada pembakaran yang terlihat di seberang Sungai Naf di dekat Maungdaw (wilayah Myanmar), karena terlihat asap mengepul tinggi," ujar Rahardiansyah.


Bantuan Indonesia

Rahardiansyah bersama tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan KBRI Bangladesh telah meninjau tempat penyimpanan sementara bantuan kemanusiaan RI untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Barang-barang bantuan disimpan di gudang pemerintah Distrik Cox's Bazar sebelum didistribusikan ke para pengungsi di beberapa sub-distrik di wilayah perbatasan.

Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa 30 ton beras, 14 ribu selimut, 17.400 sarung, 2.490 paket makanan siap saji, 20 tenda besar, 10 tangki air darurat fleksibel, 600 paket perlengkapan keluarga, 900 paket pakaian, satu ton gula pasir.

Selain itu, ada 20 bantuan sorti ketujuh dan delapan yang mencakup 250 paket perlengkapan keluarga, 10 set generator listrik, 325 boks minyak goreng, dan 2 ribu boks biskuit.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017