Kami berupaya agar semua tamu dalam perjalanan secepat dan seaman mungkin."
Sydney (ANTARA News) - Sejumlah penerbangan sempat tertunda untuk lepas landas dan mendarat di terminal domestik Bandara Sydney, Australia, Senin, dalam periode perjalanan pagi yang padat akibat kesalahan teknis dengan sistem pengendalian lalu lintas udara.

Pihak pengelola Bandara Sydney dalam cuitan di akun Twitter resminya menginformasikan bahwa masalah tersebut telah terselesaikan.

Namun, para petugas setempat mengatakan para turis menghadapi penundaan perjalanan akibat pemadaman listrik.

Pengawas lalu lintas udara Pemerintah Australia, Air Services Australia (ASA), menyatakan bahwa mereka telah mengalami masalah teknis yang mempengaruhi kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Sydney.

ASA tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun papan di bandara mencatat penerbangan tertunda karena kegagalan radar Pusat Pengendarian Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control/ATC).

"Teknisi kami saat ini bekerja untuk memperbaiki situasi," demikian keterangan ASA.

Perusahaan penerbangan terbesar di negara tersebut, Qantas Airways, mengumumkan melalui laman Internet bahwa terdapat penundaan yang signifikan di Bandara Sydney yang mempengaruhi semua maskapai penerbangan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang juru bicara Bandara Sydney kemudian membagikan surat elektronik bahwa segala sesuatunya mulai berjalan lancar kembali, namun masih terdapat beberapa penundaan penerbangan, demikian laporan kantor berita Reuters.

Virgin Australia Holdings, yang merupakan perusahaan penerbangan nomor dua di negara bagian itu, juga ikut terkena dampaknya.

"Akibat masalah dengan ATC di Bandara Sydney hari ini, beberapa penerbangan Virgin Australia mungkin akan terpengaruh. Kami berupaya agar semua tamu dalam perjalanan secepat dan seaman mungkin," catat Virgin Australia Holding.

Ratusan penumpang diperkirakan menghadapi penundaan perjalanan karena kesalahan teknis terjadi pada puncak perjalanan Senin pagi, yang merupakan salah satu hari dari awal dua minggu masa liburan sekolah.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017