Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan pencairan dana dari perbankan untuk proyek kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) dapat dilakukan November mendatang.

Luhut ditemui di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin, mengatakan target tersebut dipatok lantaran sejumlah rincian seperti kepastian trase yang bersilangan di Dukuh Atas dengan proyek LRT Jakarta garapan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Pencairan dana targetnya November ini, banknya dari BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI dan CIMB Niaga," ucapnya.

Dengan target demikian, mantan Menko Polhukam itu berharap kesepakatan pembiayaan (financial closing) dapat dilakukan segera.

"Kita juga sepakat segera studi untuk pembangunan rute Cibubur-Bogor," tambahnya.

Menurut Luhut, jumlah pinjaman dari lima perbankan itu bernilai sekitar Rp19 triliun namun angka terssbut belum final.

"Ini belum final, kalau sudah final kita harap swasta melihat strukturnya bagus dan mereka akan masuk," ujarnya.

Proyek LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk (Persero) sebagai kontraktor dan PT KAI (Persero) sebagai investor sekaligus operator. Dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut mencapai Rp26,7 triliun yang terdiri atas anggaran negara melalui penyertaan modal negara (PMN) dan kredit perbankan.

Pemerintah menanggung sekitar Rp9 triliun dan sisanya didapatkan dari kredit perbankan dari Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga dan BCA.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017