Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin ditutup melemah sebesar 17,09 poin dipicu saham-saham sektor pertambangan.

IHSG BEI ditutup melemah 17,09 poin atau 0,28 persen menjadi 5.894,61 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 2,73 poin (0,27 persen) menjadi 980,62 poin.

"Pelemahan saham-saham sektor pertambangan menjadi salah satu faktor yang membebani pergerakan IHSG. Pelemahan saham pertambangan itu seiring dengan pelemahan harga komoditas," kata Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi lepas saham turut membebani pererakan IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Senin, 25/9), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar reguler sebesar Rp165,23 miliar.

Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan IHSG dinilai wajar mengingat pada perdagangan sebelumnya (Jumat, 22/9) telah menguat hingga menembus level 5.900 poin.

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa di tengah fundamental ekonomi nasional yang masih cukup kuat, pelemahan saham di dalam negeri dapat dijadikan kesempatan bagi investor untuk tetap melakukan akumulasi beli dengan orientasi jangka panjang.

"Potensi IHSG mengarah kenaikan masih cukup besar peluangnya di tengah fundamental ekonomi yang kuat," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 272.199 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,530 miliar lembar saham senilai Rp5,802 triliun. Sebanyak 123 saham naik, 205 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 101,13 poin (0,50 persen) ke 20.397,58, indeks Hang Seng melemah 380,19 poin (1,36 persen) ke 27.500,34, dan Straits Times melemah 4,34 poin (0,13 persen) ke posisi 3.215,91.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017