Jakarta (ANTARA News) - Keppel Land Limited(Keppel Land) melalui anak perusahaannya, PT Sukses Manis Tangguh, telah menandatangani kesepakatan jual beli lahan dengan Bank Central Asia untuk mengakuisisi lahan bergengsi di kawasan pusat bisnis (CBD) Jakarta dengan nilai  mencapai Rp 586 miliar (sekitar 60 juta dolar Singapura). 

Keppel Land berencana akan membangun hunian bertingkat dengan kualitas premium yang akan menyediakan sekitar 400 unit apartemen mewah. Total biaya pengembangan di estimasi mencapai Rp 1,6 triliun (sekitar 170 juta dolar Singapura).

Dengan luas lahan sekitar 7.700 meter persegi dan luas semi gross mencapai 36.000 meter persegi, lokasi lahan ini terletak di dekat jalan protokol Jenderal Sudirman dan berdampingan dengan gedung perkantoran milik Keppel Land, International Financial Centre Jakarta.

Ang Wee Gee, selaku CEO Keppel Land dalam rilisnya di Jakarta, Selasa mengatakan, "Indonesia merupakan salah satu pasar pertumbuhan utama Keppel Land yang sedang diperkuat keberadaannya di Jakarta. Kami akan memanfaatkan keahlian sebagai pengembang berpengalaman di mancanegara khususnya di Asia untuk membangun hunian bertingkat dengan kualitas premium, demi memenuhi kebutuhan para ekspatriat serta komunitas pengusaha lokal yang terus bertambah dan mencari apartemen terbaik di tengah kota.

"Lahan ini berdampingan dengan International Financial Center Jakarta dan berada di sebuah kawasan paling strategis di Jakarta. Kedua project kami akan bersinergi untuk menciptakan suatu destinasi hunian-bisnis-rekreasi. "

Lahan ini terletak di kawasan segitiga emas Jakarta yang dekat dengan berbagai pusat perbelanjaan, ragam kuliner, dan pusat hiburan serta dapat menikmati aksestransportasi terpadu, dengan adanya pembangunan stasiun MRT Setiabudi yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2019.

"Transaksi ini diharapkan tidak berdampak material apapunterhadap pendapatan nilai per saham dan nilai aset Keppel Corporation Limited untuk tahun finansial berjalan," katanya.

Kota Malang tambah satu hotel

Di tengah pertumbuhan dan potensi ekonomi yang semakin pesat, Kota Malang menambah satu lagi hotel kelas bintang tiga di kawasan strategis, yakni Whiz Prime Hotel di Jalan Basuki Rachmad sebagai hotel ke-22 yang dibangun Jaringan Whiz.

Corporate GM Sales and Marketing Intiwhiz Hospitality Management Edi Syumardi di Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan, setelah di Malang masih ada satu lagi yang akan dikelola manajemen tersebut pada tahun ini, yakni Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang.

"Kami menargetkan 37 hotel yang sudah dibangun dan beroperasi hingga 2018. Tahun ini ada 22 hotel yang akan kami kelola, sehingga kami masih punya tanggungan 15 hotel lagi untuk mencapai target 37 hotel pada 2018," katanya.

Menurut Edi, secara bisnis perhotelan, Kota Malang masih layak berdiri hotel baru karena tingkat huniannya cukup bagus, yakni 70 persen, apalagi Malang juga sebagai daerah tujuan wisata, leisure. Selain itu, Malang juga kota bisnis yang tumbuh dengan pesat.

Pada "peak season", lanjutnya, manajemen hotel menggenjot penjualan kamar untuk wisatawan, namun pada hari-hari biasa digenjot penjualan untuk MICE. Whiz Hotel akan beroperasi mulai 10 Oktober 2017 dengan target hunian mencapai 60 persen.

Sambil melihat potensi, katanya, manajemen memberikan diskon cukup besar hingga tiga bulan ke depan setelah peluncuran. Akan tetapi, jika belum mencapai tiga bulan tingkat hunian sudah memenuhi harapan, tarif akan diberlakukan normal.

Pembangunan hotel berlantai 9 dengan dana investasi mencapai Rp60 miliar itu, terdiri dari 156 kamar dengan 2 tipe kamar standard dan deluxe yang dilengkapi dengan restoran, kolam renang, meeting room berkapasitas 100 pax, spa, dan internet corner.

Sementara itu Hotel Manager Whiz Prime Basuki Rahmat Malang Azis Siswono menambahkan keunggulan kompetitif hotel tersebut, lokasinya yang berada di tengah kota. Hanya 5 menit menuju Alun-alun Kota Malang, Stasiun Kereta Api Malang, Pusat Perkantoran, dan Pusat Perbelanjaan.

Menurut Azis, pertumbuhan Kota Malang dan kegiatan bisnis serta pariwisatanya yang berkembang pesat, menjadi salah satu alasan Intiwhiz untuk berekspansi ke kota ini dengan mengoperasikan Hotel Whiz Prime Basuki Rahmat Malang dan di dukung oleh lokasi yang sangat strategis.

"Kehadiran Whiz Hotel di Malang ini juga tidak mengesampingkan potensi di wilayah setempat, terutama makanan lokal (khas) daerah itu. Misalnya, di Malang terkenal dengan kuliner sotonya, kami juga mengakomodasi resto berbagai jenis masakan soto di daerah ini," katanya. 

(E009)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017