Lhokseumawe (ANTARA News) - Pertumbuhan perekonomian di Provinsi Aceh pada triwulan II tahun 2017 lebih meningkat dibandingkan sebelumnya disebabkan oleh beberapa faktor komoditas perkebunan dan pertanian.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe Yufrizal, Selasa, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh yang lebih baik pada triwulan II tahun 2017 adalah sebesar 4.01 persen.

Meskipun secara regional pertumbuhan ekonomi Aceh lebih baik pada triwulan II tahun ini, akan tetapi pertumbuhan tersebut lebih rendah dari perekonomian secara keseluruhan di Pulau Sumatera, yaitu sebesar 4.09 persen secara year On year (YoY).

Menurut Yufrizal, pertumbuhan perekonomian di Aceh pada triwulan kedua tersebut dipengaruhi oleh beberapa komoditas pertanian dan perkebunan, diantaranya adanya masa panen raya padi pada beberapa sentra pertanian padi Aceh, serta adanya panen kopi dan sawit dari hasil replanting yang sudah dapat dipanen.

Selain dipengaruhi oleh peningkatan nilai tambah dan nilai produksi komoditas pertanian tersebut, hal lainnya yang ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Aceh adalah karena adanya peningkatan nilai ekspor sebagai akibat peningkatan produksi dan perbaikan harga komoditas batu bara dan bijih besi, kata dia pula.

Yufrizal menambahkan, peningkatan konsumsi rumah tangga dari adanya pencairan gaji ke-13, juga ikut memainkan peran terhadap pertumbuhan ekonomi, serta ditambah dengan momen Ramadan dan Idulfitri.

Menurut dia, ekonomi Aceh akan akan meningkat lagi pada triwulan III dan IV tahun 2017.

"Diproyeksikan, ekonomi Aceh akan meningkat sejalan dengan proyek infrastruktur yang terus berlangsung dan investasi swasta," katanya lagi.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017