Yangon (ANTARA News) - Sekitar 17 jenazah warga Hindu ditemukan di sebuah desa di Maungtaw negara bagian Rakhine, Myanmar utara, sehingga jumlah mayat akibat serangan teroris pada 25 Agustus menjadi 45 jenazah, lapor Myanmar News Agency, Selasa.

Ke-17 mayat tersebut ditemukan pada Senin di satu lokasi, 200 meter dari kuburan ditemukannya 28 mayat di desa Yebawkya, Minggu, saat pihak berwenang menggeledah dan menggali kuburan untuk mengkonfirmasi kabar dari warga Hindu yang berhasil melarikan diri dari pembantaian itu menuju Sittway, ibu kota Rakhine.

Para korban, yang diidentifikasi berasal dari desa Khamaung Seik, ditemukan tewas dengan sadis, kata Inspektur Rumah Sakit Maungtaw yang melakukan otopsi, menunjukkan bukti pembantaian oleh teroris ekstremis Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).

Investigasi sedang dilakukan terkait kasus kriminal ini.

Menurut informasi tersebut, para korban diserang di desa tersebut pada 25 Agustus oleh sekitar 300 anggota teroris ekstrem ARSA.

Sementara itu, sekitar 26 rumah di lima desa di Maungtaw, yang ditinggalkan oleh penduduk desa setempat, diduga ditembak oleh teroris ekstremis ARSA pada hari Minggu.

Jumat lalu, sebuah rumah buatan yang dibuat oleh teroris ekstremis meledak di dalam kompleks sebuah masjid di Buthidaung, saat umat Islam sedang beribadah di pagi hari, demikian Xinhua.

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017