Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa perlu kajian mendalam soal lelang gula rafinasi yang pelaksanaannya ditunda hingga 8 Januari 2018.




"Kalau kita kan sebenarnya dari sisi industri, kita kaji lebih dalam lagi," kata Sekjen Kemenperin Haris Munandar ketika ditemui di Jakarta, Selasa.




Haris menyampaikan, menurut laporan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih, IKM saat ini tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku gula rafinasi.




"Tidak ada kesulitan. Dirjen IKM sudah melakukan kajian seberapa perlunya lelang ini. Tapi ya masih perlu kajian lebih," tambah Haris.




Sementara itu, Haris menyampaikan, kebutuhan bahan baku gula rafinasi untuk industri besar memang perlu dijaga ketersediaannya.




Saat ini, gula rafinasi yang menjadi bahan baku industri makanan dan minuman di Indonesia belum mampu dipenuhi oleh dalam negeri, sehingga impor masih perlu dilakukan.




Menurut Haris, bagaimanapun mekanismenya, ketersediaan bahan baku bagi industri mutlak dibutuhkan agar industri dapat terus melakukan produksi.




"Mereka kan menginginkan bahwa ketersediaannya untuk mereka, entah dari impor atau dari dalam negeri agar tetap terpenuhi. Bagi industri nomor satu adalah bahan baku. Kalau bahan baku tersedia dia bisa berdaya saing. Penting sekali. Kalau itu terhambat ya bisa berhenti," ujarnya.




Sebelumnya diberitakian, rapat koordinasi antara Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Jumat, 22 September 2017, memutuskan untuk memundurkan waktu pelaksanaan lelang Gula Kristal Rafinasi (GKR) dari 1 Oktober 2017 ke tanggal 8 Januari 2018.




Penundaan ini diharapkan dapat memberikan waktu untuk meningkatkan jumlah peserta lelang, khususnya dari kalangan IKM, UKM, kelompok UMKM, dan koperasi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017