Jakarta (ANTARA News) - Aksi tim beregu sepak takraw putri Indonesia meninggalkan arena pertandingan atau walk out (WO) di SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Agustus lalu saat ini masih diproses oleh Federasi Sepak Takraw Asia (ASTAF).

Indonesia berharap putusan ASTAF atas hal tersebut tidak berbuntut pelarangan bertanding di Asian Games.

"Saat ini sedang diselidiki ASTAF. Mengenai sanksi yang bisa bermacam-macam, mulai teguran hingga yang terberat dilarang mengikuti kejuaraan internasional berikutnya, kami harap tidak sampai berbuntut pelarangan bertanding," kata pelatih sepak takraw Indonesia Asri Syam dalam pesan singkatnya, Selasa.

Asri juga menyebutkan jika nantinya sanksi terberat yang dikenakan pada Indonesia sehingga menyebabkan tidak bisa berlaga di Asian Games 2018, maka pihak Indonesia akan melayangkan banding terhadap keputusan tersebut.

"Pasalnya kami memiliki alasan kuat mengapa keputusan walk out tersebut kami ambil," katanya menegaskan.

Sebelumnya diinformasikan, tim beregu putri sepak takraw Indonesia melakukan WO karena merasa dicurangi wasit saat tengah bertanding melawan tuan rumah Malaysia pada 20 Agustus lalu.

Indonesia memutuskan hengkang dari arena pertandingan setelah beberapa kali servis mereka dinyatakan pelanggaran oleh wasit Muhammad Radi asal Singapura.

Tidak hanya sampai di situ, keputusan tersebut juga berlanjut hingga keesokan harinya, di mana tim Indonesia tidak hadir dalam pertandingan melawan Filipina.

Aksi ini akhirnya mengundang pro dan kontra, banyak yang bersimpati, namun tak sedikit juga yang kecewa dan menganggap para pemain tidak berjiwa ksatria karena tidak bertempur sampai selesai. 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017