Jakarta (ANTARA News) - Beatrice Gumulya memenangi perang saudara melawan Aldila Sutjiadi pada pertandingan final tenis tunggal putri Asian Indoor Martial Art Games (AIMAG) 2017 di Indoor Tennis Centre, Asghabat, Turkmenistan, Selasa.

Berdasarkan data dari tim media AIMAG yang diterima media di Jakarta, untuk meraih medali emas, Beatrice harus bekerja keras karena bertanding dengan tiga set 6-3, 3-6 dan 6-3. Aldila ternyata memberikan perlawanan yang cukup sengit.

"Saya senang bisa menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia meski masih banyak yang perlu saya perbaiki terutama untuk menghadapi Asian Games 2018 nanti," kata Beatrice Gumulya.

Bagi Beatrice, emas yang diraih merupakan yang kedua bagi kontingen Indonesia. Emas pertama Indonesia dipersembahkan oleh tim taekwondo poomsae putra yang beranggotakan Maulana Haidir, Muhammad Abdurrahman Wahyu dan Muhammad Alfi Kusuma.

Sedangkan untuk Aldila, medali perak dinilai cukup bagus mengingat lawan yang dihadapi adalah seniornya dan sudah kenyang pengalaman. Apalagi, sepanjang pertandingan, Beatrice dinilai bermain dengan bagus.

"Saya sudah bermain maksimal, tapi kak Bea bermain lebih bagus. Saya cukup puas dengan meraih perak," kata Aldila Sutjiadi.

Menurut dia, kekalahan di final AIMAG bakal menjadi pelajaran berharga karena masih banyak kekurangan yang harus segera diperbaiki terutama pada pola permainan hingga kondisi fisik.

Sementara itu, pelatih tim tenis Indonesia Suharyadi menilai Beatrice memang pantas menjadi juara karena dinilai mampu mengatur irama permainan selama turun di pertandingan final AIMAG.

"Beatrice memang pantas menjadi juara. Dia tampil lebih tenang. Saya juga memuji perjuangan Aldila yang memberikan perlawanan cukup keras sejak awal set pertama," katanya.

Cabang olahraga tenis cukup sukses di AIMAG dengan menyumbangkan 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu bagi kontingen Indonesia. Kedua medali perunggu diraih pasangan ganda campuran, Rifki/Deria dan pasangan ganda putri, Jessy Rompies/Lavenia Tananta.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017