Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar di Brussel, Belgia dalam rangka menarik investor asing untuk berinvestasi di dalam negeri, terutama pasar modal.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk mengenalkan potensi pasar modal Indonesia kepada para investor potensial, bankers, manajer investasi global, dan para pelaku usaha di Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa.

"Pasar modal Indonesia memberikan imbal hasil investasi tertinggi di antara bursa-bursa utama dunia dalam jangka panjang. Selama 10 tahun terakhir, jika imbal hasil investasi di bursa-bursa negara lain paling tinggi sebesar 129 persen, maka return investasi di BEI mencapai 193 persen," paparnya.

Ia menyampaikan bahwa imbal hasil bursa Filipina tercatat sebesar 129 persen, bursa Thailand sebesar 127 persen, Indeks CSI 300 bursa Tiongkok 62 persen, Indeks Dow Jones 59 persen, S&P 500 Amerika Serikat 58 persen, dan bursa Malaysia sebesar 50 persen.

Dalam seminar bertema Invest in Bountiful Indonesia itu, juga dipaparkan perpajakan investasi di pasar saham Indonesia. Tito Sulistio menyampaikan transaksi di pasar modal Indonesia hanya dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1 persen dari transaksi yang dilakukan.

"Hal yang sangat menarik dari investasi di pasar modal Indonesia dibandingkan dengan investasi negara-negara lain, khususnya di negara di kawasan Asia Tenggara, yakni tidak adanya pajak dari selisih keuntungan transaksi saham (capital gain)," paparnya.

Ia mengemukakan transaksi di bursa negara tetangga, seperti Singapura yang ditetapkan pajak 22 persen dari setiap keuntungan transaksi saham untuk investor ritel dan 17 persen dari keuntungan untuk investor institusi.

Lalu, lanjut dia, Thailand memberikan pajak 20 persen dari keuntungan untuk penduduk dan 15 persen untuk non penduduk. Malaysia untuk investor ritel juga menetapkan pajak lebih dari 28 persen dari keuntungan yang didapatkan dan untuk investor institusi dikenakan pajak 24 persen dari keuntungan.

Dalam seminar itu juga menghadirkan perwakilan dari dua perusahaan Indonesia yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Indonesia Power yang akan mengenalkan mengenai bisnis perusahaan.

Selain itu, CEO Euronext Vincent Van Dessel, dan Duta Besar Indonesia di Brussel Yuri O. Thamrin juga turut hadir dan memberikan sambutan dalam seminar itu.

Dalam agenda itu, Tito Sulistio berkesempatan untuk membuka perdagangan di Brussel Stock Exchange (Euronext).

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017