Jakarta (ANTARA News) - Di negara semaju Korea Selatan sekalipun, masih ada tunawisma. Pemerintah setempat mencatat terdapat lebih dari 11.000 orang tuna wisma berdiam di negeri ginseng itu.  

Menurut survei Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, sebanyak 11.340 orang gelandangan terdaftar pada Oktober tahun lalu dan 1522 di antaranya tinggal di jalanan.

Sementara 493 orang berada di fasilitas sementara dan 9.325 orang lainnya tinggal di pusat rehabilitasi.

Ini menandai kali pertama pemerintah melakukan survei secara nasional terhadap para tunawisma, sekaligus mengumumkan upaya memperluas program dukungan perumahan dan tindakan lainnya.

Hal ini untuk membantu orang-orang gelandangan agar bangkit kembali.

Pemerintah Korea Selatan berencana memperluas perumahan sementara, sehingga mereka yang menggunakan tempat penampungan dan orang-orang yang berisiko kehilangan rumah mereka dapat memperoleh keuntungan dari program tersebut.

Langkah-langkah ini menjadi cara bertahap untuk menyediakan lebih banyak tempat tinggal sementara bagi mereka yang tinggal di jalanan dan terutama bagi para tunawisma.

Upaya lainnya adalah memberikan tunjangan bulanan kepada orang-orang tersebut. Pemerintah juga akan memperluas bantuan medis ke tunawisma, termasuk mereka yang tidak dilindungi oleh sistem asuransi kesehatan nasional.

Dengan begitu, mereka dapat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di rumah sakit.

Menurut sebuah survei yang dilakukan secara terpisah, sebanyak 40 persen tunawisma mengaku kesehatan mereka sangat buruk. 30 persen dari jumlah itu menderita penyakit seperti tekanan darah tinggi dan kecanduan alkohol, demikian Yonhap.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017