Ternate (ANTARA News) - Gempa bumi 4,7 Skala Richter melanda Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, pada Kamis, mengakibatkan delapan rumah warga Desa Guaria Kecamatan Jailolo mengalami kerusakan ringan dan sedang serta mengakibatkan dua warga mengalami luka akibat gempa itu.

"Akibat gempa ini, sekolah kami liburkan hingga batas waktu belum tahu karena dilihat dari situasi gempa berakhir tidak memungkinkan para siswa bersekolah," kata Wabup Halbar, Ahmad Zakir Mando ketika dihubungi dari Ternate, Kamis.

Kabupaten Halmahera Barat kembali diguncang sejak Rabu hingga Kamis (28/9) sore, dimana sesuai data dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Ternate, setidaknya sudah sekitar 330 kali gempa yang terjadi sejak Rabu hingga Kamis sore, sedangkan yang dilaporkan terasa oleh masyarakat sekitar 20-an gempa.

Menurut Wabup, untuk meningkatkan kewaspadaan maka diminta agar, BPBD, PMI, Pramuka dan RSUD setempat ikut berperan aktif meningkatkan tingkat kesiagaan seperti bentuk keselamatan dan kelengkapan jika dibutuhkan.

"Saya hanya mengkroscek kondisi dan kesiapan dalam penanggulan bencana agar dapat antisipasi hal-hal, dan kecepatan langkah dalam penanganan dan kesiagaan," kata Zakir.

Selain itu, kata Zakir, wilayah Kabupaten Halbar ini, masuk dalam zona rawan bencana sehingga setiap waktu tidk bisa diberi ruang, terus tingkatkan kesiagaan, untuk itu, dirinya akan setiap hari berkantor di BPBD guna memantau langsung kondisi riilnya, guna demi memberikan pelayan terbaik di masyarakat tujuan dapat mengurangi rasa kenyamanan kepada masyarakat.

Sementara itu, data terhimpun menyebutkan korban tertimpa bangunan akibat gempa bumi ituyakni Yonas (23 tahun) mengalami kepala sobek, juga memar di kakinya, warga Desa Gauria Kecamatan Jailolo dan satunya lagi Seorang anak umum 10 tahun dalam perjalan ke RSUD pukul 19.00 wit dari Desa Bukumaadu kecamatan Jailolo Selatan, mengalami sock.

Sedangkan, dari keterangan yang diperoleh petugas BPBD menyebutkan kurang lebih 8 rumah warga telah rusak data sementara, sampai saat ini pukul 18.20 wit sering kali warga masih merasakan gempa.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017