Yangon (ANTARA News) - Kunjungan PBB ke negara bagian Rakhine di Myanmar pada Kamis (28/9) ditunda, menggagalkan upaya mengunjungi pusat aksi kekerasan itu untuk pertama kalinya sejak awal eksodus minoritas muslim Rohingya dalam jumlah besar.

PBB mendesak Myanmar untuk mengizinkan akses bantuan ke beberapa wilayah utara negara bagian Rakhine sejak aksi kekerasan meletus pada akhir Agustus, memaksa sekitar 480.000 muslim Rohingya melarikan diri.

Pada Rabu, PBB menyebutkan pihaknya telah diberi tahu bahwa perwakilannya bisa turut serta dalam kunjungan ke daerah itu pada Kamis - tetapi kunjungan tersebut tidak dilakukan.

"Kunjungan yang diatur pemerintah ditunda ke pekan depan karena kondisi cuaca," ujar juru bicara dari Kantor Koordinator Residen PBB di Myanmar, tanpa memberi rincian lebih lanjut, sebagaimana dilaporkan AFP.

Akses ke area itu oleh sejumlah badan bantuan dan media global telah dikendalikan ketat oleh tentara dan pemerintah Myanmar.

Hal tersebut tidak memungkinkan mereka untuk secara independen menilai situasi HAM atau dugaan pelanggaran cukup luas.  (kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017