Bekasi (ANTARA News) - Laga lanjutan Liga 1 Indonesia antara Persija Jakarta menjamu PS TNI di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Sabtu (30/9), memiliki kesan tersendiri bagi pelatih tim tamu, Rudy Eka Priyambada, yang akan melakoni laga ketiganya sebagai arsitek tim tersebut.

Persija, bagi Rudy menjadi sebuah persimpangan antara ambisi dan mimpi. Ambisi untuk menajamkan catatannya sebagai pelatih PS TNI, yang sejauh ini meraih satu kemenangan dan satu kekalahan, serta mimpi lamanya untuk menukangi Macan Kemayoran.

"Ada ambisi dan impian. Mimpi saya memang ingin latih Persija, tetapi ambisi saya untuk PS TNI adalah mengalahkan Persija," katanya di Bekasi, Jumat.

Mimpi Rudy menangani Persija sudah menjadi rahasia umum, mengingat medio 2015 silam selepas menuntaskan tugasnya sebagai asisten pelatih di klub Bahrain, Al Najma, pelatih berlisensi A AFC tersebut juga pernah mengungkapkan hal serupa.

Tantangan bagi Rudy adalah meredam kedekatan emosionalnya dengan Persija demi mewujudkan ambisinya bersama PS TNI kali ini, meraih tiga poin penuh dari tangan Bambang Pamungkas dkk.

Meski secara resmi telah mendampingi PS TNI sejak laga debutnya yang berakhir kekalahan pahit 0-1 di tangan Persela Lamongan, Rudy menilai laga kontra Persija adalah laga keduanya dengan keleluasaan penuh mengatur strategi, lantaran di laga pertama ia hanya berkesempatan menemui anak-anak asuhnya sehari saja di sesi latihan.

"Ini dua pertandingan saya di TNI, saya rasa kita sudah siap hadapi Persija. Perbaikan permainan dan mental pemain sudah saya lakukan di classroom dan lapangan," kata pelatih yang menggantikan posisi Ivan Kolev tersebut.

Pelatih anyar itu mengaku telah beradaptasi dengan tim sebab instruksinya dalam laga menghadapi Mitra Kukar diterapkan dengan baik oleh anak asuhnya di lapangan.

"Apa yang saya mau, saat ini dijalani dengan baik oleh tim. Salah satunya adalah memperbanyak passing dalam laga menghadapi Mitra Kukar," katanya.

Namun, satu kelemahan yang perlu diantisipasi saat berhadapan dengan anak asuh Stefano Cugurra "Teco" adalah konsentrasi pemain yang kerap melemah di babak kedua.

"Faktor konsentrasi ini perlu diantisipasi saat menghadapi Persija," katanya.

Rudy mengatakan bahwa laga tandang besok merupakan harga mati untuk mendulang kemenangan untuk menjaga citra TNI.

"Kami tanding atas nama diri kami sebagai TNI," katanya.

Rudy menambahkan, sebanyak enam pemainnya dipastikan absen dalam laga tersebut akibat cedera dan akumulasi kartu. Pemain itu di antaranya, Paulo Sergio, Hong Suun Hak, Teguh Amirudin.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017