Padang (ANTARA News) - PT Wira Innomas sebagai perusahaan pemilik tangki sawit yang bocor dan isinya tumpah ke perairan laut Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, pada Kamis (28/9) mengklaim perawatan dan pemeriksaan tangki dilakukan secara berkala dan terakhir diperiksa pada Agustus 2017.

"Perawatan dan pemeriksaan (kalibrasi) tangki, periodenya dilakukan sekali tiga bulan. Pemeriksaan terakhir sudah dilakukan pada Agustus 2017," kata Manajer Operasional PT Wira Innomas, Hendra Leo di Padang, Jumat.

Pada pemeriksaan yang melibatkan tim metrologi, katanya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kebocoran pada tangki bersangkutan.

"Tidak ada tanda-tanda kebocoran yang terindentifikasi saat itu, biasanya jika ada temuan akan langsung diperbaiki sesuai petunjuk tim. Jadi peristiwa ini memang tidak diduga," katanya.

Ia memperkirakan keretakan serta bocornya tangki nomor 14 dari itu berkaitan dengan keadaan daerah Sumbar, yang rawan gempa.

Terkait tangki yang bocor itu, dia mengklarifikasi sebelum insiden terjadi hanya berisi 750 ton, bukan 3.000 ton. Dalam tangki tersebut juga terbagi pada beberapa plat yang masing-masingnya berisi 250 ton.

"Kebocoran terjadi pada plat 2 yang berisi 250 ton, kami perkirakan yang jatuh ke perairan laut sekitar 50 ton. Karena banyak yang diamankan di kolam tampung sebelum jatuh ke laut," jelasnya,

Ia juga mengklarifikasi produk turunan kelapa sawit yang jatuh tersebut bukanlah Palm Crude Oil (CPO), melainkan Palm Fatty Acid Destillate (PFAD).

"Jika CPO masuk ke air akan tenggelam, sementara PFAD sekitar satu menit keluar dari tangki akan membeku dan mengambang," katanya.

Leo mengatakan pihaknya telah melakukan pembersihan materi PFAD yang mengambang di permukaan laut, serta memasang pembatas minyak (oil boom) agar tidak menyebar luas di laut.

Pihak perusahaan juga memberdayakan 16 kapal nelayan setempat untuk membersihkan PFAD dari laut dan dimasukkan ke tangki.

Pembersihan juga dipantau dan dibantu oleh pihak kepolisian, personel Pangkalatan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan II Padang, KSOP, dan lainnya.

"Sekarang telah dikumpulkan 30 ton, kami estimasikan yang tersisa di laut sekitar 20 ton. Ditargetkan hari ini terkumpul seluruhnya," katanya.

Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017