Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) sebagai pionir perusahaan perawatan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO) di Indonesia, selangkah lagi menjadi perusahaan publik setelah rencana Initial Public Offering (IPO) mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Total saham yang ditawarkan GMF dalam IPO ini adalah sebanyak 2.823.351.100 lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru atau sebanyak 10 persen persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor GMF setelah IPO.

Total saham yang ditawarkan pada rencana awal adalah sebanyak-banyaknya sebesar 10.890.068.700 lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru, atau setara dengan sebanyak-banyaknya sebesar 30 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO, dengan komposisi 20 persen untuk publik dan 10 persen untuk investor strategis.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan dengan mempertimbangkan animo dari calon investor baik publik maupun investor strategis selama masa book-building serta mengoptimalkan nilai perusahaan, maka GMF memutuskan melepas saham dengan komposisi 10 persen untuk publik pada saat IPO dan 20 persen untuk investor strategis pasca-IPO yang diharapkan dapat mendukung visi GMF menjadi Top 10 MRO in The World.

"Kami yakin dan optimis ini adalah langkah terbaik untuk meningkatkan nilai perusahaan serta memberikan kontribusi lebih bagi Indonesia," kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Masa penawaran untuk publik akan berlangsung pada tanggal 2, 3, dan 4 Oktober 2017, dengan membuka gerai di kantor Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom yang terletak di Jalan Hayam Wuruk No 28 lantai 2, Jakarta Pusat.

Iwan juga menambahkan dalam aksi korporasi yang dilakukan ini, GMF berkomitmen berkontribusi pada perekonomian bangsa.

"Dengan melepaskan saham perusahaan, rencana ekspansi akan lebih cepat berjalan. Kami akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak, memberi nilai tambah bagi pemegang saham, serta membayar pajak lebih banyak. Kami akan berusaha maksimal untuk terus mendukung perekonomian Indonesia," katanya.

GMF telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi atau Joint Lead Underwriters, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Bersama dengan Joint Lead Underwriters, GMF menetapkan harga penawaran saham perdana perseroan sebesar Rp 400,- per saham.

"Melalui IPO ini kami mengajak masyarakat Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dari keluarga besar GMF dan turut berkontribusi kepada ekonomi Indonesia. Dengan senantiasa memperhatikan GCG, GMF mengupayakan untuk dapat memberikan nilai tambah terbaik bagi seluruh shareholders," pungkas Iwan.

Pewarta: Alviansyah P
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017