Banyumas (NTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak kalangan pelajar untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan batik sebagai salah satu warisan budaya yang diakui dunia.

"Saat ini batik sudah menjadi warisan dunia, dan UNESCO sudah menetapkannya sebagai heritage sejak 2009," katanya di hadapan ratusan pelajar dan guru dalam acara "Gubernur Mengajar" di SMA Negeri 1 Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Senin.

Ganjar mengapresiasi kreasi dan inovasi dari para perajin batik yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah terkait dengan desain, corak, serta media.

"Inovasi pebatik muda sekarang luar biasa dan banyak sekali sehingga semuanya sekarang memakai batik," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan batik sebagai baju yang paling luwes dan bisa dipadupadankan berbagai bahan pakaian yang lain.

Ganjar mengaku bangga dengan batik karena mendiang Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela mengoleksi pakaian batik dari Provinsi Jateng.

"Presiden Nelson Mandela itu lemarinya isinya batik semua, batiknya dari mana coba? dari Pekalongan, Jawa Tengah," katanya.

Sebagai upaya melestarikan batik, Ganjar meminta para pelajar meningkatkan kecintaannya terhadap batik.

"Tidak hanya sekadar cinta, namun juga harus mendalami batik secara total dengan memahami corak-corak batik yang dimiliki Indonesia," ujarnya.

Dia mengharapkan dengan ikut serta melestarikan batik, industri batik di Provinsi Jateng bisa terus tumbuh dan berkembang sehingga kesejahteraan para perajinnya semakin meningkat.

Dalam acara "Gubernur Mengajar" di SMA Negeri 1 Sokaraja tersebut, Ganjar sempat meminta para pelajar menyebutkan berbagai corak batik yang ada dan menyanyikan tembang macapat.

Bagi pelajar yang bisa menjawab sejumlah pertanyaan orang nomor satu di Jateng itu, mendapat hadiah tabungan pelajar dari Bank Jateng, bahkan pelajar bernama Arif Aga mendapat hadiah komputer jinjing karena dapat menyanyikan tembang macapat Dandang Gulo.

Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017