Banyumas (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku gemar mengoleksi batik dengan berbagai corak yang khas dari sejumlah daerah.

"Banyak sekali, saya kolektor batik," kata Ganjar di sela kunjungan kerja di Kabupaten Banyumas, Senin.

Politikus PDI Perjuangan itu sering menyempatkan diri membeli batik saat berkunjung ke sejumlah daerah, baik di dalam maupun di luar Provinsi Jawa Tengah.

Dalam beberapa kesempatan, Ganjar mengaku senang mengenakan batik klasik, tapi kadang juga memakai batik dengan desain yang tidak biasa.

"Saya suka menikmati karya-karya anak muda yang desainnya lucu, menarik, dan aneh, apalagi sekarang di tiap daerah muncul motif-motif baru, seperti desain bambu, daun jati, kayu jati," ujarnya.

Ganjar menyebutkan, jajaran Pemprov Jateng terus mendorong para perajin batik untuk meningkatkan kualitas, mengembangkan desain dan pemasaran produk batiknya.

"Cara menjual batik bisa secara online, batik saya ini saya beli secara online dari anak-anak muda di Kabupaten Blora, harganya Rp200 ribu," kata Ganjar sambil menunjukkan kemeja batik yang dipakainya.

Terkait dengan peringatan Hari Batik Nasional, pria kelahiran 28 Oktober 1968 ini mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk ikut melestarikan batik yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia sejak Oktober 2009.

Ganjar bahkan menyebut batik sebagai baju yang paling luwes dan bisa dipadupadankan berbagai bahan pakaian yang lain.

BACA: Gubernur Jateng ajak pelajar ikut lestarikan batik

Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017