Moskow, Rusia, (ANTARA News) - Moskow mungkin mempertimbangkan untuk melakukan tindakan pembalasan jika Washington melanjutkan tekanan atas media Rusia yang bekerja di Amerika Serikat, kata Kementerian Luar Negeri Rusia pada Ahad (1/10).

"Orang mesti mengerti bahwa jika mereka menciptakan kondisi yang membuat wartawan menghadapi ancaman fisik, jika mereka mengalami ancaman fisik akibat kegiatan mereka, tindakan pembalasan mesti dilakukan. Itu bukan pilihan kami," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sebagaimana dikutip kantor berita Rusia, Sputnik.

Pada awal September, Departemen Kehakiman AS meminta lembaga penyiaran yang dikuasai negara, Russia Today RT, untuk mendaftarkan kantor cabangnya di AS sebagai lembaga asing, tindakan yang dipandang sebagai tidak sah oleh Moskow.

Menurut Zakharova, Pemerintah AS juga mengincar kantor berita resmi Rusia, Tass, dan harian lain Rusia dan wartawan selain RT.

Wanita Juru Bicara itu menyebut aksi AS tersebut "kekeliruan sangat besar", kata Xinhua. Ditambahkannya, Moskow tak pernah mengusir wartawan asing dari Rusia dengan mencabut akreditasi mereka atau mengakhiri visa mereka.

Washington sebelumnya menuduh Moskow selama berbulan-bulan mencampuri pemilihan presiden AS tahun lalu, walaupun Rusia telah berulangkali membantah tuduhan tersebut. RT termasuk di antara lembaga yang dicurigai bekerja atas nama Kremlin di dalam dukungannya buat calon Partai Republik Donald Trump.

Moskow diperkirakan banyak kalangan bisa membalas dengan dimulai melalui cabang media yang didanai Pemerintah AS, Voice of America, yang saat ini beroperasi di Rusia.

(Uu.C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017