Jakarta (ANTARA News) - Sebagian Anda mungkin pernah  mengalami tidur tetapi tak ada mimpi yang hadir. Tahukah kalau hal ini bisa saja berdampak buruk bagi kesehatan? karena dapat menyebabkan depresi, menurut sebuah studi.

Ilmuwan merinci berbagai faktor yang menyebabkan tidur nyenyak (REM) tidur dan kehilangan mimpi. Tidur biasa mengikuti pola tidur yang lebih dalam, non-REM yang diprioritaskan tubuh.

Baru kemudian di malam hari dan sampai pagi hari orang mengalami mimpi.

"Selama tidur REM, setidaknya kita bermimpi. Banyak masalah kesehatan menyebabkan sulit tidur yang sebenarnya akibat dari kurang REM, " kata Rubin Naiman, asisten profesor di University of Arizona, Amerika Serikat.

Naiman menilai, hilangnya mimpi saat tidur sebagai bahaya kesehatan masyarakat yang tidak dikenali dan berkontribusi pada penyakit, depresi dan berkurangnya kesadaran.

Studi yang dipublikasikan dalam Annals of New York Academy of Sciences itu meneliti data tentang penyebab dan tingkat kehilangan REM / mimpi yang terkait dengan pengobatan, gangguan penggunaan zat, gangguan tidur dan faktor perilaku dan gaya hidup. Demikian seperti dilansir laman Indian Express.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017