Ambon (ANTARA News) - Menteri Peretanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mendeklarasikan pengembalian 500 tahun kejayaan rempah-rempah Indonesia dari Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Deklarasi tersebut ditandai dengan pembagian jutaan bibit tanaman pala dan cengkeh kepada perwakilan petani dari 11 kabupaten / kota di Provinsi Maluku serta perwakilan petani dari provinsi Maluku Utara (Malut) oleh Mentan Amran Sulaiman bersama Gubernur Maluku Said Assagaff dan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut), Muhammad Natsir Thaib, di Ambon, Rabu.

Deklarasi pengembalian kejayaan rempah-rempah Indonesia tersebut juga dihadiri Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara serta Wali Kota dan Bupati se provinsi Maluku dan Malut.

"Kita deklarasikan kembalinya kejayaan rempah-rempah Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku dan Malut Utara yang pada 500 tahun lalu telah terkenal karena keharuman pala dan cengkehnya. Bangsa-bangsa di dunia seperti Inggris, Portugis, Spanyol, Belanda, China dan Arab datang ke sini (Maluku) karena rempah-rempah. Kini kita deklarasi untuk kembalikan kejayaannya lagi," tegas Mentan.

Mentan Amran menargetkan dalam kurun sepuluh tahun mendatang kejayaan rempah Nusantara terutama Maluku bisa terwujud kembali. Untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia di Maluku dan Malut di tahun 2017, Kementerian Pertanian (Kementan) langsung mengucurkan bantuan Rp200 miliar kepada dua provinsi bertetangga tersebut yang diperuntukkan untuk pembibitan rempah seperti cengkeh, pala, kayu manis dan cokelat yang menjadi primadona Maluku dan Malut.

Dia menegaskan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian pada tahun 2017 mengucurkan anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp5,5 triliun yang dikhususkan untuk pengadaan bibit unggul berbagai komoditas rempah dan disebarkan ke sejumlah provinsi yang telah terkenal sebagai pusat rempah-rempah Indonesia.

"Khusus Untuk Maluku dan Malut masing-masing kebagian Rp100 miliar tahun 2017 dan diperuntukkan untuk pengadaan bibit dan dibagikan secara cuma-cuma kepada para petani di semua daerah," katanya.

Dia menambahkan dalam kurun tiga tahun mendatang masih ada kucuran dana ratusan miliar untuk Maluku dan Malut yang dikhususkan untuk pengadaan bibit rempah-rempah, belum termasuk dana pendamping yang melibatkan Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kualitas bibit rempah serta profesionalisme para petani di daerah.

Mentan meminta pimpinan instansi teknis terkait untuk memprioritaskan alokasi anggaran bantuan tersebut ke sejumlah daerah berdasarkan keunggulannya masing-masing.

"Jadi skalanya harus ekonomis dan sesuai dengan keunggulan masing-masing daerah penghasil rempah. bantuan ini juga ditunjang dengan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 20 unit traktor. Petani harus fokus dan peralatan yang diberikan harus didayagunakan," tandasnya.

Ia menambahkan, guna menyejahterakan petani pemerintah mendorong investor untuk datang dan membangun industri pengolahan sekaligus menjual produk jadi.

Menteri Amran pun mendorong pihak Perguruan Tinggi turut berpartisipasi pada kegiatan yang bertujuan mengembalikan kejayaan rempah nusantara pada 500 tahun silam dengan melakukan pendampingan agar implementasinya di lapangan berjalan optimal.

Selain itu, jajaran Kodam XVI Pattimura dan Polda Maluku juga diharapkan turut mengawal kegiatan tersebut, seperti penyaluran bantuan bibit agar tidak ada barang-barang palsu.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017