Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pesatnya kemajuan teknologi informasi bukan untuk dihindari melainkan harus dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat.

"Teknologi informasi merupakan kekuatan untuk dapat berproses, agar mempunyai daya saing untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat," kata Sultan pada seminar "Sains dan Teknologi Pancasila Menuju Keagungan Bangsa" di Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rabu.

Sultan mengatakan perkembangan IT merupakan tantangan masa depan yang mau tidak mau harus dilalui dan tidak perlu ditakuti. Pemanfaatannya perlu diberikan ruang dalam batas-batas proporsionalitas yang bisa dilakukan.

"IT hadir untuk memberikan kemudahan bukan untuk menjegal orang. IT adalah produk milenial tinggal bagaimana kita bisa menghadapi, mengubah diri," kata dia.

Pemda DIY, menurut Sultan, mendukung dan memberi kesempatan penerapan teknologi informasi seluas-luasnya. Harapannya, para pegiat teknologi informaai bisa menghasilkan teknologi terbaik dan nantinya akan dikembangkan bersama pemerintah daerah.

Sementara itu, pendiri Lippo Group Mochtar Riady mengatakan penguasaan teknologi informasi sangat penting dalam dunia bisnis serta untuk kemajuan bangsa. Tanpa mengembangkan teknologi informasi, bangsa ini akan mengalami kesulitan.

Sebagai pengusaha, Mochtar mengakui teknologi informasi saat ini telah menjalar hampir di seluruh sendi kehidupan, termasuk yang saat ini sedang berkembang adalah "start up".

"Pertumbuhan ini (teknologi informasi) harus disupport oleh riset pembeli, perbankan, dan kebujakan pemerintah. Tanpa itu tidak bisa," kata dia.

Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan meski seluruh aspek kehidupan telah memanfaatkan teknologi, diharapkan dalam pemanfaatannya tetap tidak boleh lepas dari orientasi serta nilai-nilai Pancasila.

"Perkembangan sains dan teknologi bisa bersifat bebas moral, ataupun tetap dalam kerangka moral Pancasila," kata dia.

Menurut Sutrisna, telah banyak contoh di mana perkembangan sains dan teknologi yang tidak berlandaskan nilai-nilai moral tidak membawa kemanfaatan bagi umat manusia, melainkan justru membawa bencana.

(T.L007/B015)

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017