Bekasi (ANTARA News) - Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri menilai kemampuan skuad Garuda Muda dalam penyelesaian akhir dan lini bertahan masih lemah jelang mengarungi Piala Asia 2018.

"Semua harus kita perbaiki, tidak hanya finishing touch, lini belakang kita juga jelek," katanya.

Hal itu dikemukakan Indra usai mengevaluasi jalannya pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia U-19 kontra Timnas Kamboja U-19 di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu malam, dengan skor akhir 2-0 untuk kemenangan tuan rumah Indonesia.

Menurut mantan pelatih Kesebelasan Bali United itu, kemampuan Egy Maulana Vikri dan kolega itu perlu terus diasah melalui serangkaian kompetisi serta pertandingan uji coba yang mereka jalani sepanjang 2017.

"Kalau bicara Piala Asia masih jauh, kita masih ada waktu setahun lagi, di Desember pun akan ada promosi dan degradasi. Satu turnamen AFF juga sudah kita lalui," katanya.

Dikatakan Indra, jalannya pertandingan kontra Kamboja dirasa mirip saat Garuda Muda berhadapan dengan Vietnam pada AFF yang tampil dengan pertahanan penuh.

"Ini hampir mirip saat kita menghadapi Vietnam dengan compact defend. Namun secara teknis Vietnam lebih kuat," katanya.

Guna memperkuat lini serang dan bertahan, Indra mengaku akan memanfaatkan peluang kemunculannya sejumlah pemain muda baru untuk merotasi susunan pemain Timnas U-19 dalam setahun ke depan.

"Karena pemain lain mulai bermunculan. Dari pelatih U-19 yang ikut kompetisi sekarang, ada kelahiran 1999 dan ada beberapa posisi yang pantas dicoba di Timnas. Awalnya saya berharap Timnas U-19 didominasi kelahiran 1999, ternyata mayoritasnya kelahiran 1998. Pemain 1999-nya hanya beberapa orang saja," katanya.

Dia berharap, susuanan pemain baru ini sudah bisa beradaptasi jelang puncak persiapan pada babak kualifikasi Piala Asia pada 31 Oktober hingga 8 November 2017.

"Puncaknya ada di babak kualifikasi nanti. Setiap laga uji coba, saya ingin ada minimal enam pemain yang tampil untuk persiapan Piala Asia," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017