Mexico City (ANTARA News) - Pekerja layanan darurat, Rabu (4/10), mengangkat jasar korban terakhir dari reruntuhan gempa bumi di Meksiko pada 19 September, ungkap pejabat, saat negara itu berupaya melakukan rekonstruksi setelah bencana yang merenggut lebih dari 360 nyawa.

Setelah melakukan pencarian selama 15 hari, para pekerja menemukan jasad korban terakhir di balik gunungan puing-puing runtuhnya gedung perkantoran di Distrik Roma yang terkena dampak paling besar di Mexico City, menurut pejabat Kementerian Dalam Negeri yang memantau upaya tersebut, Wakil Sekretaris HAM Roberto Campa.

"Berdasarkan daftar nama yang disediakan oleh anggota keluarga dan laporan saksi dari orang-orang yang bekerja (di bangunan yang roboh), serta kesaksian rekan dan lainnya, kami tidak berharap akan menemukan korban lagi," ujar Wali Kota Mexico City Angel Mancera dalam wawancara televisi, dilansir AFP.

Presiden Enrique Pena Nieto mengatakan bahwa negara itu saat ini tengah berupaya melakukan rekonstruksi setelah gempa bumi tersebut dan bencana lain pada 7 September yang menyebabkan kerugian sampai sekitar dua miliar dolar Amerika (sekitar Rp26,9 triliun).

"Upaya pencarian dan penyelamatan sudah selesai," katanya dalam pertemuan kabinet yang disiarkan di televisi. “Sekarang kami berupaya melakukan rekonstruksi."

Penerjemah: Monalisa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017