New Delhi (ANTARA News) - Petugas margasatwa dan polisi memburu seekor macan tutul yang lepas di dalam sebuah pabrik yang dikelola produsen mobil terbesar di India, kata beberapa pejabat.

Hampir 100 petugas polisi dan petugas kehutanan yang membawa senapan bius mengejar macan tutul itu di dalam pabrik Maruti Suzuki di Manesar, yang ditutup setelah macan tutul itu terlihat oleh petugas keamanan pada Kamis pagi.

"Banyak tim polisi dan petugas kehutanan mencari macan tutul itu. Kami telah menutup seluruh kompleks," ungkap Ashok Bakshi, seorang wakil komisaris polisi di Manesar, sekitar 50 kilometer dari New Delhi, kepada AFP.

Para pekerja dievakuasi dari pabrik Maruti Suzuki, pabrik terbesar di India yang memproduksi hampir satu juta kendaraan per tahun.

Juru bicara Maruti Suzuki mengatakan "mereka sedang dalam proses mengumpulkan informasi lebih banyak," namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

Konflik mematikan antara manusia dan hewan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di India, terutama karena menyusutnya habitat hutan dan perluasan kota.

Kementerian Lingkungan Hidup India mengatakan pada Agustus bahwa 1.144 orang tewas antara April 2014 hingga Mei 2017 akibat serangan hewan liar -- rata-rata lebih dari satu per hari.

Ada sekitar 12.000-14.000 macan tutul di India, yang sering dibunuh saat mereka tersesat ke desa-desa. Pejabat mengatakan rata-rata satu macan tutul dibunuh setiap hari.

Pada Januari, seekor macan tutul dipukul sampai mati oleh gerombolan di luar Gurgaon, sebuah kota satelit di luar kota Delhi, setelah menyerang dan melukai delapan orang.

Tahun lalu seekor macan tutul melukai tiga anak setelah mengembara ke sebuah sekolah di Bangalore di selatan India. Sekolah-sekolah lokal dikunci selama berhari-hari sampai macan tutul ditemukan dan ditenangkan.

Penerjemah: Try Reza Essra
Copyright © ANTARA 2017