London (ANTARA News) - Ketidakpastian politik dan ekonomi yang juga disebabkan faktor Brexit menyebabkan penjualan mobil baru di Inggris merosot tajam pada September 2017, yang menjadi bulan penting untuk industri tersebut, menurut data penjualan pada Kamis.

Penjualan mobil baru anjlok 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 426.170 kendaraan pada September, menurut organisasi industri mobil, Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), dalam sebuah pernyataan.

Ini pertama kalinya dalam enam tahun, pendaftaran mobil baru turun pada September yang biasanya menjadi pendorong industri otomotif inggris karena bertepatan dengan bulan perubahan nomor plat. Namun, hal itu tidak terjadi tahun ini menyusul keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

"September selalu menjadi barometer kesehatan pasar mobil baru Inggris, jadi penurunan ini akan menimbulkan kekhawatiran besar,” kata kepala SMMT, Mike Hawes, dilansir AFP.

"Ketidakpastian bisnis dan politik mengurangi kepercayaan pembeli, dengan konsumen dan pebisnis cenderung menunda pembelian barang-barang mewah,” katanya.

Menurut Hawes, kebingungan atas rencana pemerintah soal kebijakan kualitas udara juga berkontribusi terhadap penurunan tersebut. Di bawah perubahan peraturan pajak Inggris yang mulai berlaku pada April, semua mobil baru, kecuali kendaraan bebas emisi, dikenai biaya tahunan.

Permintaan mobil berbahan bakar bensin turun 1,2 persen pada September, sementara mobil bermesin diesel anjlok hingga 21,7 persen. Sedangkan penjualan kendaraan energi alternatif, termasuk mobil listrik dan hibrida, melonjak 41 persen, menurut data industri Inggris.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017