Barcelona (ANTARA News) - Spanyol berpeluang mengamankan posisinya di putaran final Piala Dunia 2018 pada Jumat malam, namun sosok Gerard Pique telah membayang-bayangi pertandingan kualifikasi melawan Albania menyusul referendum kemerdekaan di Katalunya pada Minggu lalu.

Bek Barcelona, Pique, yang memberikan suara pada referendum yang tidak diakui dan bersuara vokal mengenai hak wilayah untuk menentukan masa depannya, dicemooh saat tiba di hotel tim di Alicante pada Kamis (5/10) oleh sekitar 100 penggemar yang mendesaknya berhenti memperkuat timnas Spanyol.

Pique berurai air mata setelah Barcelona menang atas Las Palmas pada Minggu, mendeklarasikan "Saya orang Katalan dan saya merasa Katalan" dan menawarkan diri untuk keluar dari timnas Spanyol jika ada orang yang memiliki masalah dengan pandangannya.

Pique juga mendapat kritik oleh pemerintah Spanyol dan Perdana Menteri Mariano Rajoy setelah para pejabat Katalan mengatakan 840 orang mengalami luka-luka pada bentrokan-bentrokan dengan polisi, ketika mereka menuju tempat-tempat pengambilan suara di wilayah itu.

Bek Barcelona itu dihujat oleh para penggemar Spanyol pada sesi latihan terbuka yang berlangsung pada Senin, membuat dirinya memberikan konferensi pers yang lebih panjang pada Rabu untuk menjelaskan pandangan-pandangannya.

Ia menegaskan dirinya masih bangga dapat mewakili negaranya, mengatakan bahwa timnas sudah seperti keluarga baginya dan bahwa ia mendapat dukungan dari rekan-rekan setimnya dan pelatih Julen Lopetegui, yang belakangan mendukung sang pemain bertahan saat diwawancarai radio.

Pekan lalu kapten timnas Sergio Ramos mengkritik Pique karena cuitannya yang mendukung referendum menjelang pertandingan-pertandingan kualifikasi Piala Dunia.

"Cuitan Pique bukan hal terbaik untuk dilakukan jika ia tidak ingin dicemooh, mungkin cuitan itu bukan hal terbaik untuk grup," kata Ramos, yang merupakan mitra Pique di jantung pertahanan Spanyol sejak 2012 dan siap bermain kembali bersama dia saat melawan Albania.

Media Spanyol melaporkan bahwa Ramos menegur Pique ketika tim Spanyol berkumpul pada Senin meski Pique mengatakan tidak ada pembicaraan apapun yang menyakiti hatinya, menambahi bahwa ia disambut baik oleh Ramos dan sedang mengerjakan proyek bisnis dengan bek Real Madrid itu.

Spanyol unggul tiga poin di puncak klasemen grup kualifikasi Piala Dunia mereka dan akan mengunci tiket ke Rusia pada Jumat, jika hasil yang mereka dapat lebih baik daripada hasil pertandingan Italia melawan Macedonia. Mereka akan melawat ke Israel pada Senin untuk pertandingan terakhir di kualifikasi.

Rekan setim Pique di Barca, Sergio Busquets, mengatakan ia tidak akan pernah mendiskusikan politik, yang diterima media Spanyol sebagai teguran halus terhadap pemain bertahan itu.

"Saya hanya fokus pada bermain sepak bola dan saya yakin akan lebih baik jika orang lain melakukan hal yang sama," kata Busquets saat diwawancarai radio.

Sehari kemudian sang gelandang menyuarakan dukungannya kepada Pique, namun mengatakan bahwa rekan setimnya itu tetap akan mendapat banyak cemooh saat melawan Albania.

"Saya yakin akan ada banyak orang yang mengejek Pique, itu telah terjadi sejak lama," kata Busquets.

"Hujatan mempengaruhi kami semua, itu tidak bagus. Kami semua berada di lapangan, itu bukan hanya mempengaruhi Pique dan kami tidak layak atas hal itu."

(Uu.SYS/C/H-RF/A/I015)

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2017